Tampilkan postingan dengan label Indonesiaku. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Indonesiaku. Tampilkan semua postingan

Kamis, 23 Januari 2014

SISI LAIN INDONESIA


Diujung suatu ditempat yg mungkin luput dari gegap gempitanya dunia, ditempat becek yg tidak tersentuh keindahan cerita yang penuh warna, ataupun disisi sepi sudut kota, mereka ada dan berkarya, mengikuti panggilan alam, menyusuri takdir yg diberikan, mengais rejeki dengan segala kehormatan, mengusahakan dan memenuhi kebutuhan tanpa menjual martabat dan harga diri mereka yg mungkin hanya itu satu-satunya harta yg berharga buat mereka···




Dan di bumi tercinta Indonesia ini mereka tidak sendiri, masih ada berjuta-juta orang yg bernasib sama, dan mereka tidak pernah meratapi nasib mereka, selalu berjuang bagi hidup mereka, bahkan mungkin juga menjadi gantungan hidup oleh istri, suami, orang tua ataupun anak-anak dan saudara mereka, akan selalu ada harapan dalam langkah mereka, akan selalu ada doa dalam setiap hembusan nafas mereka···



Mereka menapaki hidup mereka dengan kepala tegak lurus kedepan, dan kadang··· sesekali mereka menertawai hidup mereka sendiri dengan penuh rasa keikhlasan yg terpancar diwajah mereka, bahkan merekapun masih menyimpan rasa malu pada diri mereka sendiri (banyak orang yg bergelimpangan harta dari korupsi ataupun dari tindakan yg menghalalkan segala cara tanpa memiliki rasa malu meskipun sudah ditangkap dan digelandang ke Penjara)···



Dan inilah sebagian dari wajah Indonesia, yg sebenarnya akan banyak kita jumpai di negeri ini, andai saja kita mampu membuka hati dan nurani kita, alangkah indah kalau kita bisa membantu memberi peluang usaha untuk mereka, ataupun dengan cara yg sederhana menyempatkan waktu kita, sekali waktu membeli ataupun menggunakan jasa yg mereka upayakan dengan melupakan sejenak kenikmatan yg berlebihan yg kita rasakan setiap hari dikehidupan kita, atau paling tidak kita bisa merasakan apa yg mereka rasakan sehingga kita tahu artinya rasa bersyukur dengan apa yg kita miliki sekarang, syukur-syukur kita punya empati untuk mereka, atau yg paling mudah adalah dengan mendoakan mereka supaya mempunyai tingkat kehidupan yg lebih baik lagi····

Semarang
20 Januari 2014

Rabu, 22 Januari 2014

PENGELOLAAN JALAN PANTURA

Miris···
Hampir seminggu lebih mondar-mandir melewati jalur Pantura, Tegal-Semarang, tiba-tiba menjadi arena offroad, krn sepanjang perjalanan hrs masuk lubang dan zig-zag menghindari lubang ditengah jalan, baik lubang kecil atau besar, baik yg dalam ataupun tidak···

Beberapa kali melihat kejadian disepanjang jalan, ada mobil yg as nya patah, ban nya sobek, ataupun mobil dan motor yg oleng krn masuk lubang yg dalam yg tidak tampak krn tertutup genangan air, hampir saja ditabrak oleh mobil yg tepat dibelakangnya··· dan mirisnya lagi, kemarin dan hari ini melihat ada motor yg jatuh bahkan salah satunya seorang wanita yg mukanya berdarah serta tangannya patah gara-gara jatuh masuk lubang ditengah jalan··· khawatir kalau sampai harus terjadi korban jiwa···

Jadi kepikiran dana milyar-an Rupiah hilang dalam beberapa hari diguyur hujan terus menerus, mungkin masih jelas dalam benak kita saat di siaran berita TV selama bulan puasa tahun lalu (yg baru 6 bulan), ttg perbaikan jalan Pantura menghadapi Lebaran yg menghabiskan dana milyar-an, dan dlm bbrp hari mondar-mandir, lubang ditengah jalan semakin banyak dan semakin besar····

Apa ya hrs setiap tahun anggaran perbaikan jalan Pantura digelontorkan bermilyar-milyar, hilang dlm beberapa bulan oleh hujan yg mengguyur dlm bbrp hari saja··· Padahal byk Tukang Insinyur handal dinegeri ini, masak tidak ada yg bisa merencanakan pembuatan dan (atau) perbaikan jalan yg bisa awet, dg memperhitungkan elevasi struktur jalan, saluran pembuangan air yg hrsnya dibuat disepanjang jalan···

Tidak mau berprasangka buruk dg penyelenggara negara, terutama yg diberi wewenang untuk membuat dan merawat jalan seperti Kementerian PU utk tingkat Nasional dan Dinas PU atau Dinas Bina Marga utk tingkat Propinsi dan Daerah Tingkat II, telah sengaja melakukan pembiaran dan perencanaan yg buruk, agar dana Milyar-an Rupiah dapat digelontorkan setiap tahun dan tidak menutup kemungkinan menjadi dana abadi bagi perawatan dan perbaikan jalan Pantura····

Semarang,
21 Januari 2014

#jadi teringat cerita Kakek tentang pembuatan jalan Bypass (jl. DI Panjaitan, Jakarta Timur) dg kontraktornya dari Amerika Serikat, yg begitu detail, melakukan perencanaan, perataan tanah, pemadatan tanah, titik kemiringan jalan, dan metode pelapisan aspalnya sehingga bisa awet puluhan tahun sampai sekarang, padahal dibeberapa ruas jalan juga menjadi langganan banjir setiap tahun··· (masak harus memakai kontraktor asing lagi untuk membuat jalan yg bagus, awet dan benar)

Sabtu, 11 Januari 2014

WAJAH MARGINAL INDONESIA


(Dalam Hitam dan Putih)
Sisi Lain Perspektifku (1)



Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis data terbaru. Pendapatan per kapita masyarakat Indonesia, menurut BPS, meningkat selama tiga tahun terakhir, rata-rata naik 12,9 persen per tahun.


Namun dari data yg ada kalau dikupas lebih dalam, penyumbang terbesar atas kenaikan Pendapat per kapita penduduk Indonesia adalah kelompok menengah ke atas sebanyak kurang lebih 50 juta penduduk Indonesia dg tingkat pendapatan per kapita nya yg bervariasi dg garis terendah pendapatan perkapitanya 10 juta pertahun.

Dengan kondisi tersebut berarti masih ada 150 juta atau 3/4 dari total penduduk Indonesia, yg pendapatan per kapita nya berada dibawah 10 juta per tahun (dg asumsi penduduk Indonesia 200 juta).

Kalau dibaca sekilas atas kenaikan prosentase pendapatan per kapita penduduk Indonesia sungguh sangat menggembirakan namun sekaligus juga membuat jadi berpikir dan miris, karena persebaran kenaikan pendapatan per kapita tidak menyentuh hal yg fundamental untuk seluruh rakyat Indonesia.

Sementara dalam kenyataan yg ada dimasyarakat, banyak rakyat Indonesia yg semakin terpinggirkan dalam kesempatan berusaha untuk memperoleh pendapatan, jikapun ada porsi yg kecil buat rebutan banyak orang, contoh yg kongkrit bisa dilihat di pasar-pasar tradisional, mereka rela berbagi bahkan kadang ada yg harus berebut sepetak lahan yg ukuran nya tidak lebih dari 2x 4 m atau bahkan 1x 2 m (layaknya ukuran kuburan) demi mendapatkan kesempatan memperoleh penghasilan, yg membuat semakin miris penduduk yg memperebutkan lahan semakin tahun semakin bertambah.


Sesuatu hal yg layak untuk menjadi pertimbangan buat siapapun nanti yg memimpin negeri ini, yg sekarang ini sudah mulai jauh-jauh hari gencar berkompetisi memperebutkan kekuasaan, untuk memperhatian realita yg sangat nyata di negeri ini, bukan hanya sekedar merebutkan kursi atau jabatan. Dan hal itu bukan pekerjaan yg mudah namun mulai sekarang sudah harus dipertimbangkan. Disaat era kran investasi dan tenaga kerja asing mulai dibuka lebar-lebar untuk berebut porsi kesempatan berusaha di negeri tercinta ini, INDONESIA.
   


Tegal
11 Januari 2014

Ilustrasi : 
Sebagian kecil gambaran potret yg terjadi di sekitar Pasar Johar, Semarang, tepatnya disamping Kantor Pos dan Telkom.