Rabu, 05 Februari 2014

NOERI'S CAFE - SEMARANG

Sensasi Tempo Doeloe
Dalam Kesederhanaan dan Keunikan

Kemaren adalah hari Rushing hours yang sangat melelahkan buat saya, stamina drop setelah seharian berkutat dengan data di KPP Madya Semarang di Mberok, begitu sampai di kamar mencoba untuk istirahat karena capek dan pusing dan berniat tidur untuk menyimpan tenaga buat besoknya yg masih harus rushing hours lagi. Tiba-tiba disamper dan diculik Teguh, sahabat dekat dari jaman SMP, hanya gara-gara kemaren sempat ngobrol di BBM, dia tanya tentang cafe atau resto yang unik, yang kemudian saya kasih info tentang keberadaan Noeri's Cafe. Lha malah nggak disangka-sangka jam 7 malam dia datang langsung menculik saya minta diantar kesono (kayaknya dia lagi hunting lokasi buat ultah nya tgl 20 Feb nanti). Mungkin banyak warga Semarang yang belum mengetahui bahwa di Kawasan Kota Lama Semarang ada sebuah resto yang cozy dan unik yang mengusung konsep Tempo Dulu atau Jaman Dulu, namanya Noeri's Cafe. Saya mengetahui Cafe ini karena dapat referensi dari beberapa teman anggota Komunitas Perduli Kawasan Kota Lama Semarang beberapa bulan yang lalu, dan baru kemaren kesampaian untuk menyambangi cafe ini.




Noeri's Cafe dibuka pada tanggal 1 juni 2013 yang lalu, pendiriannya berawal dari ide gila yang didasari rasa keprihatinan dan kesadaran seorang Wawan Nugroho dan Acong, anggota sebuah Komunitas yang perduli dengan Kawasan Kota Lama, dengan niat awal ingin mengembalikan image Kota Lama sebagai pusat Kegiatan warga Semarang, apalagi Kawasan Kota Lama sudah ditetapkan sebagai daerah cagar budaya oleh Pemerintah dan semakin meningkatnya animo wisatawan yang berkunjung di Kawasan Kota Lama Semarang.



Ide Pendirian Noeri's Cafe sebenarnya sudah mereka godok dari bulan Oktober 2012, dengan Konsep yang disesuaikan dengan kawasan tersebut, untuk mengenang kejayaan Kota Semarang Tempo Dulu, dengan menggunakan Gedung Tua dan pernak pernik serta asesoris Tempo Dulu tidak lupa dengan menu makanannya yang juga sudah jarang ditemui di manapun, termasuk pasar tradisional atau ala zaman Belanda, bak gayung bersambut mereka menemukan Investor yang memiliki konsep dan keinginan yang sama dengan mereka yaitu bapak Rusito Sardi (pengusaha Semarang) dan Handoko (kolektor benda antik). Wawan Nugroho sendiri menjabat sebagai Marketing Manager Noeri's Cafe.



Lokasi Cafe Noeri's ini ada di jalan Nuri no. 6, komplek pergudangan sebelum Pabrik Rokok Prahoe Lajar dan berada searah dibelakang Gereja Blenduk, tepatnya didepan bekas Komplek perumahan Polisi Militer. Bangunan Cafe ini adalah sebuah gudang yang sudah tidak terurus, butuh waktu hampir 6 bulan untuk menyulap bekas gudang yang berantakan menjadi tempat yang layak untuk dijadikan sebuah tempat makan yang nyaman.


Ketika saya masuk ke dalam kafe itu, merasakan sensasi seperti dibawa ke masa lampau, jujur ingatan saya langsung teringat kepada rumah Kakek dan nenek saya, pada jaman masa kecil saya, melihat sepeda antik, radio kuno, meja dan kursi jaman dulu, gilingan Kopi, dan yang membuat saya bengong dan excited adalah koleksi puluhan kamera dan pemutar film dari abad 19 (bahkan mungkin ada yang dari abad 18) sampai abad 20 an yang berasal dari beberapa negara, masih kelihatan terawat dengan baik dipajang di dua lemari. Begitu juga beberapa aksesoris yang dipajang baik lukisan, jam dinding, maupun miniatur kendaraan, hingga meja pelayanan kasir, Gramafon semua serba jadul. Setidaknya, ada sekitar 300 asesoris yang terpajang di cafe berlantai dua itu.


Variasi dan kelezatan makanannya cukup lumayan, walau belum bisa dibandingkan dengan Toko Oen yang ada di Jalan Pemuda Semarang, sebuah resto yang berdiri sejak Jaman Hindia Belanda masih ada di Indonesia, yang juga menjual menu makanan Tempo dulu. Namun menurut saya ada beberapa makanan di cafe ini yang recommended layak utk dicoba adalah Cake onbitjkoek, Botterstaaf, Guevelde Speculaas dan Noeri's Cassava atau Noeri's Lumpia nya juga lumayan. Kalau minumannya ; Green Tea dan Special Noeri's Coffee.


Berharap kedepannya Noeri's Cafe bisa menjadi icon dan destinasi wisatawan baik lokal maupun manca negara, seperti halnya Batavia Cafe yang ada di Kawasan Kota Tua Jakarta bisa memadukan menu Nusantara, Belanda dan grills dengan nuansa sejarah (suka dengan bubur ayamnya, dan teh rosella nya) yang pernah mendapatkan Penghargaan Majalah Time··· Apalagi baru-baru ini Kawasan Kota Tua Semarang menjadi satu-satunya situs atau tujuan wisata se Asia yang masuk dalam buku "Citybooks", sebuah buku panduan Wisata tingkat dunia khususnya di Eropa yang dicetak dalam 4 bahasa ; Belanda, Prancis, Inggris dan Indonesia. Dan Peluncuran Citybooks edisi Bahasa Indonesia dilakukan di Noeri's Cafe pada tanggal 25 Oktober 2013 lalu. Pada acara Festival Kota Lama Semarang yang diadakan tanggal 21-22 September 2013 kemaren, diadakan pertunjukan Musik Jazz didepan Noeri's Cafe.



Notes :
Menurut saya harga Makanan di Noeri's Cafe cukup terjangkau, berkisar antara belasan ribu sampai dibawah angka 30 ribu. berharap Noeri's Cafe bisa dikembangkan lagi dengan menu-menu tempo dulu Nusantara lainnya serta packaging dan suasananya bisa lebih aktratif lagi.

Seandainya sempat mampir di Noeri's Cafe saya berharap agar mau membeli souvenir berupa kaos T-Shirt Kota Lama yang dijual di Cafe ini seharga Rp. 90.000,- karena sebagian penghasilannya didonasikan untuk pemeliharaan Kawasan Kota Lama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar