Kamis, 27 Februari 2014

“THE ALCHEMIST “ - PAULO COELHO

Review Buku,

Buku ini buat saya sangat bermakna sekali, ketika mendapatkan buku ini dalam bentuk ebook dari teman mblusukan, (karena sangat menarik akhirnya saya beli buku cetak nya juga). Pada saat membaca buku ini saya sedang mengalami pergolakan didalam batin yang sangat luar biasa, disaat sedang dan baru saja lepas dari suatu keadaan batin dan kesehatan dalam titik nadir terendah di hidup saya, banyak hal dari buku ini yang menginspirasi hidup saya, selain kepasrahan dan sifat nekat saya dengan mblusukan kemana mana, bahkan boleh dikata seperti orang tidak takut resiko, memacu sampai batas limit kemampuan diri dan tubuh saya, dengan niat kalaupun besok-besok tidak bisa lagi menikmati mblusukan kenapa nggak dilakukan sekarang saja. Dengan menapak tilasi kembali jalur-jalur mblusukan saya pada masa muda, naik gunung, jalan ke pantai, iseng-iseng ikut panjat tebing di kampus Anak tetangga, susur gua, nongkrong dialam terbuka keluyuran mengikuti kemana arah kaki dengan senaknya sendiri.


“THE ALCHEMIST”

Kembali ke Buku The Alchemist, Buku ini adalah buku yang tidak begitu tebal sekitar dua ratus halaman, mengisahkan tentang seorang Pemuda yang menjadi penggembala bernama Santiago yang memiliki mimpi dan memutuskan untuk mewujudkan nya dan meninggalkan zona nyaman dia di Spanyol pergi menuju Mesir untuk menemukan Piramida yang muncul berkali kali dalam mimpinya.

Membaca buku Coelho yang paling fenomenal ini, yang telah diterjemahkan ke dalam 56 bahasa dan terjual sebanyak 11 juta kopi lebih. Membuat rasa ingin tahu dan penasaran saya kumat untuk mengetahui latar belakang sang penulis, yang tanpa pernah merasa bosan membaca ulang dan browsing mencari biografi dan data-data dirinya, apalagi dalam buku ini, dia banyak menceritakan tentang pergolakan batin dan perjalanan hidup Santiago yang tampak seperti sangat nyata walau ada dibumbui cerita dongeng juga, dalam benak saya menduga bahwa buku ini ditulis berdasarkan pergulatan batin yang dialami penulisnya.

Ternyata memang benar, kehidupan Coelho sangat penuh liku dan menghadapi perjuangan yang tidak mudah, yang sangat menguras tenaga, batin dan bahkan akal sehat dia, namun sekaligus dalam proses perjalanan hidup ini, dia  mendapat pencerahan yang luar biasa, dalam mengejar impiannya untuk menjadi seorang penulis.

Coelho kecil dilahirkan di dalam sebuah keluarga kelas menengah di lingkungan perkotaan. Ayahnya Pedro adalah seorang arsitek, dan ibunya Lygia adalah seorang ibu rumah tangga. Pada umur tujuh tahun, Coelho dimasukkan ke sekolah Jesuit San Ignacio di Rio de Janeiro oleh kedua orangtuanya. Pada saat itu, dia sebenarnya tidak betah dengan kehidupan sekolah Jesuit yang mewajibkan semua siswanya untuk menjalani ibadah secara ketat. Seorang Coelho kecil tidak betah sekolah di sekolah Jesuit ini. Meskipun Coelho kecil tidak terlalu betah belajar di sekolah Jesuit, namun ternyata di sekolah ini pula untuk pertama kalinya bakat menulisnya mulai terlihat. Dia memenangkan sebuah kompetisi menulis puisi di sekolahnya, dan bahkan adiknya, Sonia,berhasil memenangkan lomba esai hanya dengan bermodalkan karya kakaknya yang telah dibuang ke keranjang sampah.

”Sehingga dalam buku ini dipersonifikasikan dalam diri seorang Santiago sebagai tokoh utama dalam buku ini, seorang penggembala domba. Hidupnya tak lepas dari perjalanan mencari padang rumput, tidur bersama domba-domba, dan menjual bulu domba di kota. Hidupnya berubah ketika Santiago didatangi sebuah mimpi tentang piramida-piramida di Mesir, dan setelah berkomunikasi dengan sang Alkemis, akhirnya Santiago memutuskan untuk melakukan perjalannya ke Mesir. Penokohan Santiago seorang penggembala domba, yang untuk mengejar mimpinya dia menjual dombanya, hal ini menceritakan bagaimana rasa keinginan masa kecil Coelho yang tidak betah sekolah disekolah jesuit. (Menggembala domba banyak dipersonifikasikan dengan urusan tentang agama)”.


Bahwa pengalaman spiritual tidak hanya didapat dari ajaran agama saja tapi dapat juga diperoleh dari alam dan proses menjalani perjalanan hidup kita sebagai manusia untuk  mengejar impiannya.


Meskipun Coelho sangat berbakat menjadi penulis, ternyata orang tuanya tak pernah berharap agar anaknya kelak menjadi sastrawan. Mereka lebih suka jika kelak anaknya menjadi arsitek atau ahli hukum sebagai suatu pekerjaan yang dianggap bagus dan mempunyai masa depan dan terhormat. Kedua orang tuanya berusaha sekuat tenaga agar anaknya tak semakin dekat dengan dunia tulis menulis. Namun tampaknya Coelho bukanlah tipe anak yang penurut. Larangan orang tuanya dan perjumpaannya dengan buku Henry Miller berjudul "Tropic of Cancer" semakin mengobarkan semangat pemberontakannya.


“Hal ini digambarkan dalam buku ini, saat Santiago jatuh cinta pada anak pemilik toko kelontong tempat dia menjual bulu dombanya, yang sangat cantik, yang rambutnya dan wajahnya sangat mempesona Santiago, dan membuat Santiago jatuh cinta dan ingin menetap didesa tersebut.  Namun disaat yang sama Santiago selalu dibayangi oleh mimpinya untuk mengunjungi piramida di mesir, sehingga akhirnya dia memutuskan untuk menjual dombanya guna membiayai perjalanannya meraih impiannya mengunjungi piramida”.


Bahwa kadang keberhasilan dan kebahagian dalam pencapaian hidup selalu diukur dengan melihat ukuran orang lain dan pandangan orang lain, bukan karena kebahagian yang sesuai dengan impian kita sendiri, sesuai dengan sesuatu hal yang membuat diri kita bahagia, yang sering kali kita menyadari pada saat telah lewat, dan sering kali kita melupakan bahwa hidup manusia telah digariskan oleh Tuhan melalui tanda-tanda dari DIA dan kita sering kali kita tidak peka atau tidak mau memahami dan membaca tanda-tanda yang berikan oleh Tuhan kepada kita.


Ayahnya melihat hal ini sebagai sebuah gejala gangguan kejiwaan dan akhirnya memasukkan Coelho kecil ke sebuah rumah sakit jiwa. Dirumah sakit jiwa itu, Coelho harus menjalani terapi electroconvulsive, terapi dengan menyetrumkan aliran listrik ke tubuh penderita gangguan jiwa. Terapi ini tentunya bisa berdampak buruk pada jaringan saraf manusia. Coelho sempat dua kali keluar masuk rumah sakit jiwa sebelum akhirnya dinyatakan sembuh. Dan Coelho tetap dengan niat dan minatnya untuk menjadi Penulis.

 (Terapi ini akhirnya dilarang di Brasil setelah Coelho mengungkap praktik keji ini di dalam novelnya “Veronika Memutuskan Mati”)


”Hal ini digambarkan buku ini, pada perjalanan seorang Santiago dalam mengejar mimpinya mengalami banyak cobaan dan penderitaan bahkan dirampok dan dibohongi orang,  namun dia tetap keukeuh mengejar impiannya, disepanjang perjalanannya dia menemukan berbagai macam karakter unik, dan semakin membuat dia yakin akan penting nya mewujudkan mimpi. Dalam buku nya juga selalu menyebutkan istilah semesta mendukung, karena begitu kita berikrar akan muncul berbagai pertanda disepanjang jalan hidup kita sehingga membuat kita semakin dekat pada apa yang kita impikan. Kalimat ini muncul berkali kali khususnya dari sang Alkemis, sosok yang akhirnya di jumpai si gembala dalam perjalanan nya”.

Bahwa dalam mengejar impian atau tujuan hidup memang tidak mudah, kita akan diuji oleh cobaan dan kejadian kejadian dalam kehidupan kita yang sejati nya akan mengajari kita kebajikan dan menjadi pribadi yang utama, dan seyogya nya kita tidak gampang menyerah dengan keadaan. Dan kebanyakan kalau kita sungguh-sungguh dalam mengejar impian kita akan ada saja yang membantu kita dalam perjalanan mencapai impian atau atau tujuan hidup kita.

Tak lama setelah keluar dari rumah sakit jiwa, Coelho kemudian bergabung dengan sebuah kelompok teater dan bekerja sebagai seorang jurnalis.

(Di mata orang tuanya dan juga umumnya masyarakat Brasil pada masa itu, dunia jurnalistik identik sebagai sebuah dunia yang tak bermoral).

Karena takut anaknya akan mendapat pengaruh buruk, orang tua Coelho melanggar janjinya untuk tidak akan memasukkan anaknya kerumah sakit jiwa lagi. Dan Coelho pun menjadi pasien rumah sakit jiwa untuk ketiga kalinya. Setelah keluar dari rumah sakit, Coelho menjadi semakin asing dengan lingkungan sekitarnya dan asyik dengan dunianya sendiri. Dalam keputusasaan, orang tuanya memanggil seorang dokter untuk memeriksa keadaan anaknya. Dokter ini menyatakan Coelho sebenarnya tidaklah gila dan tidak seharusnya dimasukkan ke dalam rumah sakit jiwa.

“Hal ini diceritakan bagaimana cobaan yang dialami Santiago cukup berat, mulai dari kehilangan seluruh hartanya, harus berhenti mengejar mimpinya dan bekerja paruh waktu di sebuah toko kristal, dan sukses menerapkan blue ocean dengan menggunakan teh campur mint sebagai cara menjual peralatan minum kristal disalah satu puncak bukit di perbatasan Spanyol dan Afrika. Dan bagaimana banyak orang yang menyangsikan kemampuan dirinya dapat mencapai impiannya, bahkan pemilik toko itu juga menahan dirinya untuk tidak pergi, karena sejak kedatangan santiago toko yang tadi sepi menjadi ramai, dan terungkap bahwa ada satu impian sang pemilik toko dari masa mudanya untuk naik haji tidak kesampaian, karena dia tunda-tunda, yang akhirnya harus dia sesali dimasa tua nya, pada akhirnya pemilik toko tersebut mengikhlaskan kepergian Santiago, apalagi dalam diri Santiago merasa sangat asing dengan tempat itu”.

Bahwa dalam proses pencarian impian atau tujuan hidup kita, kadang akan diuji dengan kehilangan yang sangat berarti dalam hidup kita atau sesuatu yang awalnya menjadi sarana  dan semangat untuk mencapai tujuan hidup kita, namun tiba tiba hilang, atau bahkan dianggap tidak sesuai dengan sekitar kita, Alangkah Baiknya kita tetap berjalan untuk mencari dan mencapai kebahagian kita. Walau kadang hal tersebut harus menghentikan sementara, tetapi bukan berarti berhenti untuk selamanya apalagi menunda-nunda, yang seharusnya dengan tetap melanjutkan perjalanan mencapai impian atau tujuan hidup kita akan kita temukan apa yang selama ini kita cari dalam hidup kita.

Setelah “sembuh” dari gangguan kejiwaannya, Coelho kembali melanjutkan studinya di sekolah hukum, dan tampaknya dia akan mengikuti rencana orangtuanya. Namun, tak lama kemudian Coelho malah drop out dan kembali menekuni dunia teater. Ikut gerakan Menentang Rezim Militer di Brasil bahkan sempat masuk penjara pada umur 26 tahun. Siksaan penjara ternyata membekas sangat dalam di dalam dirinya, Coelho menghentikan segala kegiatan “subversif” nya dan memutuskan untuk menjalani kehidupan yang lebih “normal”. Dia bekerja di Polygram, sebuah perusahaan rekaman,dan bertemu perempuan yang nantinya menjadi istrinya di sana. Pada tahun 1977, Coelho dan istrinya pindah ke London. Setelah lama terpendam, hasrat menulis Coelho bangkit kembali. Dia lalu membeli sebuah mesin tik dan mencoba menulis lagi. Usahanya tidak terlalu berhasil.

Setahun kemudian, Coelho kembali ke Brasil dan bekerja sebagai salah seorang eksekutif di CBS, perusahaan rekaman terkemuka di Brasil. Pekerjaan ini hanya ditekuninya selama tiga bulan karena dia mengundurkan diri selepas bercerai dengan istrinya.

Pada tahun 1979, Coelho bertemu dengan Christina Oiticica, teman lamanya. Tak lama kemudian mereka akhirnya memutuskan untuk menikah. Pernikahannya yang langgeng mereka berdua masih tetap bersama hingga hari ini. Setelah peristiwa buruk di masa lalunya, Coelho seakan enggan mewujudkan impiannya untuk menjadi penulis. Istrinya adalah orang yang senantiasa mengingatkan Coelho tentang impiannya untuk menjadi penulis. Tanpa kenal lelah, dia terusmendesak Coelho agar mau menulis lagi. Akhirnya, setelah melalui pergulatan batin yang panjang, Coelho menulis buku pertamanya yang berjudul Arquivos do Inferno (Hell Archives) pada 1982 dan dilanjutkan dengan buku O Manual Práticodo Vampirismo (Practical Manual of Vampirism). Walaupun tidak laku dipasaran namun dari situ kemudian terbitlah karya-karya buku dia lainnya. Bahkan Coelho termasuk pengarang yang produktif karena setahun sekali dia bisa menerbitkan satu buku.

“Fase ini digambarkan dalam buku ini, pada perjalanan yang kedua nya Santiago mengejar mimpinya yang sempat tertunda karena harus mencari duit dahulu untuk biaya mengejar impiannya dengan ikut bekerja di sebuah toko cristal, yang sempat lama tertunda karena ditahan oleh pemilik toko yang merasa tidak rela kalau ditinggal oleh Santiago yang telah menghidupkan kembali toko cristal dia yang hampir bangkrut, yang sempat membuat dilema bagi diri Santiago, namun setelah bertemu kembali dengan sang Alkemis akhirnya dia berniat bulat untuk melakukan perjalanan nya kembali. Perjalanan yang menempuh gurun yang gersang, yang akhirnya terjebak badai di salah satu oase dan lagi-lagi Santiago harus kehilangan seluruh hartanya, Hingga akhirnya ia bertemu dengan sang Alkemis, setelah melalui perjalanan yang hampir merenggut nyawa, terjebak diantara perang antar suku diMesir.  Santiago justru secara tidak sengaja dalam mengejar impiannya dia menemukan cintanya pada sosok Fatima.

Sang Alkemis mengajarkan nya banyak hal, termasuk membuatnya bisa bercakap-cakap dengan gurun, matahari, dan bahkan “Sang Penulis Kehidupan”. Perjalanan panjang ini mengantarkannya ke tempat semula ia menggembala kambing-kambingnya, dan menemukan harta karun yang terkubur di bawah pohon tempat ia sering istirahat bersama domba-dombanya. Diakhir buku ditutup dengan dialog antara Santiago dengan sang Alkemis yaitu  "Mengapa kita harus mendengarkan suara hati kita?" tanya Santiago, ketika mereka mendirikan tenda pada hari itu.  "Sebab, di mana hatimu berada, di situlah hartamu berada”.“

 Bahwa Cobaan kadang membuat kita menyerah pada keadaan, namun dengan menyerah justru kadang malah semakin menghancurkan diri kita, karena dijauhkan dengan impian kita, impian ataupun tujuan hidup harus dikejar dan diperjuangkan. Sebaik dan sebijaknya kita tidak menyerah pada keadaan, karena semakin banyak cobaan, masalah dan hal yang merintangi dalam proses pencapaian impian kita semakin membuat kita lebih kuat, lebih bijak dan lebih menguasai pemahaman serta pengetahuan, yang justru pada akhirnya secara tidak kita duga, kita akan menemukan Kebahagian sejati kita, karena kita mau berjuang mencapai impian kita tanpa menyerah, ketika terhenti kita hanya berhenti sementara untuk menyesuaikan keadaan, ataupun ketika sedang terhadang oleh masalah, semua itu justru akan menjadikan kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi, dan lebih mengagetkan buat diri kita justru bahwa sebenarnya kebahagian dan impian kita ada disekitar kita dan ada didalam hati kita sendiri.



CATATANKECIL:

Membaca Buku The Alchemist ini, seperti melihat rangkaian perjalanan hidup kita sendiri, yang telah kita lalui, sedang kita lalui ataupun bahkan sebagai suatu gambaran dan pembelajaran terhadap perjalanan hidup yang akan kita lalui ke depan.

Ada hal yang menarik dalam buku ini adalah adanya interaksi antara budaya Moor (arab) yang bersinggungan dengan budaya Spanyol, bahkan Coelho pengarang Brazil yang sempat masuk RS Jiwa tiga kali ini (karena konflik dengan orang tua nya), menunjukkan kefasihan nya mengenai Rukun Islam, dan sepinya pasar yang mendadak ditinggalkan para pedagang karena mendengar panggilan Sholat, dalam rangka menjaga keseimbangan dunia dan akhirat. Dan pemahamannya pada Kitab Suci dia Injil. Persinggungan tersebut digambarkan juga saat Si Pemuda akhirnya menemukan cintanya pada sosok Fatima, seorang gadis gurun sebagai klimaks interaksi antara Moor dan Spanyol.

Salah satu kisah yang menarik lainnya yang pernah saya tulis dalam story line pada sebuah foto yang saya upload “adalah cerita tentang seorang lelaki yang melakukan perjalanan sulit dan berat puluhan hari mencari kebahagiaan, bertanya pada seorang yang bijak, dan ketika bertemu dengan sang Bijak di Istana megah dia. Ketika dia berbicara dengan Orang Bijak pemilik Istana itu, mengenai makna kebahagiaan, maka si orang Bijak memberikan sendok dengan beberapa tetes minyak diatas sendok yang tidak boleh tumpah dan memintanya mengelilingi Istana selama 2 jam dan lalu disuruh balik kembali menemui Si Orang Bijak tersebut dengan catatan tidak boleh menumpahkan minyak yang ada diatas sendok itu. Si Anak Laki-Laki berkonsentrasi menjaga agar isi sendok tidak tumpah sekaligus mengabaikan semua keindahan yang ada di Istana, seperti lukisan-lukisan indah, keramik-keramik cantik, arsitektur dan taman-taman yang cantik. setelah waktu yang ditentukan sampai SiAnak menemui si orang Bijak tersebut, namun yang terjadi si Orang Bijak menunjukkan kepada dia, bahwa dengan hanya fokus menjaga isi sendoknya tidak tumpah dia mengabaikan hal-hal indah dalam hidupnya yang diibaratkan sebagai istana dan segala isi nya tadi. Lalu si Orang Bijak kembali memberikan tugas, dan memintanya fokus pada keindahan Istana, Setelah melihat dan merekam segala keindahan yang ada di dalam istana Si Orang Bijak sesuai waktu yang telah ditentukan, Anak Laki Laki kembali menhadap kepada Si Orang Bijak dengan sendok kosong, melihat Si Anak Laki Laki lagi-lagi gagal dalam misi nya lalu Sang Penguasa menasehati Si Anak Laki Laki tadi bahwa makna kebahagiaan sejati adalah menikmati hidup yang diberikan, namun tetap tidak melupakan tugas utama sebagai manusia dan hal-hal yang sudah ada didalam diri kita dan sekitar kita, dan jika kita mampu menjaga dan menikmati keindahan itu semua maka kita akan menemukan makna kebahagiaan”. 



BUKU-BUKU KARANGAN COELHO LAIN NYA :

Pada tahun 1987, Paulo Coelho menyelesaikan novel O Diario De Um Magi (Diari Seorang Magi), yang dalam versi bahasa Inggris diterbitkan dengan titel The Pilgrimage (Ziarah). Buku ini merupakan catatan harian Paulo Coelho selama menjalani ziarah spiritual dari kota Saint Jean Pied de Port di Prancis sampai ke kota Santiago de Compostela di Spanyol. Berbeda dengan dua buku sebelumnya, buku ini cukup sukses di pasaran.

Novel Coelho selanjutnya O Alquimista, The Alchemist (Sang Alkemis) terbit pada tahun 1988. Novel ini adalah tonggak awal yang akan menempatkan nama Coelho dalam jajaran novelis tingkat dunia. Novel ini, berbeda dengan karya-karya Coelho sebelumnya, merupakan sebuah novel simbolik yang kaya akan bahasa-bahasa metafora. Novel ini merupakan hasil kontemplasi Coelho setelah bergulat selama sebelas tahun dengan ilmu alkimia. Novel Sang Alkemis banyakmendapat pengaruh dari Novel Tale of Two Dreamers karya Jorge Luis Borges,seorang sastrawan Brasil kenamaan. Meskipun pada awalnya penjualan novel itutidak terlalu bagus dan sempat dihentikan peredarannya oleh penerbit di Brasil, namun Coelho tidak menyerah dan berjuang mencari penerbit lainnya yang sudi menerbitkan novelnya. Sosok Coelho yang pantang menyerah dalam mengejar impian ini seakan-akan merupakan representasi dari tokoh Santiago sang anak gembala didalam Novelnya Sang Alkemis yang demi mewujudkan impiannya rela mengarungi padang pasir yang ganas. Usahanya ini membuahkan hasil karena Harper Collins, sebuah perusahaan penerbitan internasional, bersedia menerbitkan bukunya. Hasilnya, penjualan novel Sang Alkemis sungguh fantastis dan di luar dugaan. Novel Sang Alkemis hingga saat ini telah diterjemahkan ke dalam 56 bahasa dan terjual sebanyak 11 juta kopi. Novel ini pun menempatkan Coelho sebagai salah satu sastrawan Brasil terbesar.

Setelah kesuksesan novel Sang Alkemis bukan berarti Coelho berpuas diri. Coelho mengeluarkan karya dia lainnya baik berupa novel asli, novel adaptasi, kumpulan cerita pendek, maupun kumpulan artikel. Karya-karya Coelho lainnya adalah :

Brida (1990); O Dom Supremo atau The Gift (1991); AsValkírias atau The Valkyries(1992); Maktub dan Na margem do rio Piedraeu sentei e chorei atau “Di Tepi Sungai Piedra Aku Duduk dan Menangis” (1994); O Monte Cinco atau “The Fifth Mountain”(Gunung Kelima) (1996); Letras do amor de um prophet atau “Love Letters from a Prophet” dan Manual do guerreiro da luz atau “The Manual of the Warrior of Light”(1997);  Veronika decide morrer atau “Veronika Memutuskan Mati” dan Palavras essenciais atau “Essential Words” (1998), O Demonio e a srta Prym  atau “Iblis dan Nona Prym” (2000); Historias para pais, filhos e netos atau “Fathers, Sons and Grandsons” (2001); Onze Minutos atau “Sebelas Menit” (2003); O Genio e as Rosas atau “The Genie and the Roses” dan E no setimo dia atau “And on the Seventh Day”(2004), O Zahir atau “Zahir” dan Caminhos Recolhidos atau “Revived Paths” (2005); Ser como um rio que flui “Like The Flowing River” dan A Bruxa de Portobello “The Witch of Portobello”(2006); Vida: Citacoes selecionadas atau “Life: Selected Quotations”(2007); O Vencedor esta So atau “The Winner Stands Alone”, O Mago The Wizard  “Biografi karya Fernando Morais” (2008).


CANDI IJO, JOGJA


Kebudayaan nenek moyang kita sungguh Adi Luhung, kadang kita sering tidak menyadari bahwa Negara Kita, Indonesia, adalah Negara yg sejak berabad-abad yg lampau sudah memiliki kebudayaan dan seni yang sangat tinggi, selain serat kuno ataupun prasasti yg bisa menjadi referensi tentang keadaan sosial dan budaya masyarakat jaman dahulu, kita juga bisa melihat petilasan ataupun peninggalan Budaya yg sangat luar biasa, yg secara kasat Mata bisa kita lihat yaitu berupa Bangunan Candi.


Bagi orang yg memiliki kemampuan ataupun keahlian tentang sejarah masa lampau, dari bangunan candi dapat ditemukan jejak catatan sejarah yg bisa menceritakan keadaan sosial dan budaya pada jaman dahulu, yg bisa dilihat dari relief dan bentuk bangunan candi tersebut dimana dapat menceritakan sejarah dan kebudayaan bahkan juga tatanan masyarakat pada jaman candi tersebut dibangun. Terus terang saja saya pribadi tidak ahli dalam membaca Serat dan prasasti apalagi relief, ornamen dan bentuk bangunan candi, disini saya hanya ingin sekedar membagi info dan mengajak untuk mengagumi dan menyadari bahwa Indonesia sejak jaman dahulu sudah memiliki budaya, seni dan peradaban yg sangat luar biasa bahkan pengetahuan yg sangat tinggi dan juga mengajak untuk melestarikan peninggalan sejarah, terlepas dari segala masalah keyakinan.






Candi Ijo dibangun sekitar abad ke-9, merupakan Candi jaman Hindu, terdiri Satu Candi Utama dan 3 Candi Perwara, berdiri di sebuah bukit yang dikenal dengan Bukit Hijau atau Gumuk Ijo, yang ketinggiannya sekitar 410 m di atas permukaan laut. Karena ketinggiannya, maka bukan saja bangunan candi yang bisa dinikmati tetapi juga pemandangan alam di bawahnya berupa teras-teras seperti di daerah pertanian dengan kemiringan yang curam. Meski bukan daerah yang subur, pemandangan alam di sekitar candi sangat indah untuk dinikmati.





Ragam bentuk seni rupa dijumpai sejak pintu masuk bangunan yang tergolong candi Hindu ini. Tepat di atas pintu masuk terdapat kala makara dengan motif kepala ganda dan beberapa atributnya. Motif kepala ganda dan atributnya yang juga bisa dijumpai pada candi Buddha menunjukkan bahwa candi itu adalah bentuk akulturasi kebudayaan Hindu dan Buddha. Beberapa candi yang memiliki motif kala makara serupa antara lain Ngawen, Plaosan dan Sari.




Untuk sampai ke lokasi Candi Ijo, dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan bermotor, baik sepeda motor maupun mobil, Candi Ijo masih satu wilayah dg candi yg ada di Prambanan, seperti, Candi Prambanan, Candi Sewu, Candi Plaosan, Candi Kalasan, Candi Ratu Boko dll. Lokasi Candi Ijo tepat diatas Perbukitan dari Candi Ratu Boko, banyak papan penunjuk jalan yg akan memandu kita kesana, dg catatan kita akan sering melewati tanjakan yg lumayan untuk sampai ke lokasi. Lokasi candi sangat bersih dan terawat dan saat saya kesana sedang dilakukan proses perawatan.



Jogja, Candi Ijo
4 Januari 2014

Notes : Untuk masuk ke Candi Ijo, pengujung harus mengisi Buku Tamu yg ada di Pos penjaga Candi Ijo, dan tidak ditentukan harus bayar berapa Rupiah hanya iuran sukarela, tidak seperti yg diperlakukan di Candi Ratu Boko dimana per orang dikenakan tiket masuk sebesar Rp. 25.000,- (Candi Ratu Boko dalam satu manajemen Pengelolaannya dg Candi Prambanan dan Borobudur)

Rabu, 26 Februari 2014

CANDI RATU BOKO

Prambanan Jogja




Setelah nangkring di Candi Ijo, Karena keasyikan menikmati suasana yg sangat tenang dari pagi sampai siang, apalagi pengunjungnya tdk begitu banyak yg datang ke Candi Ijo, saking larut menikmati suasana di candi yg teduh dan sejuk serta tenang ini, setelah beberapa kali ambil foto, akhir istirahat sambil mengedit dan mengunggah catatan perjalanan ke Gua Jomblang dan Pantai Pok Tunggal, nggak terasa jatuh ketiduran selama hampir satu jam, ngumpet dipojokan dibelakang komplek candi, dibawah rimbunnya pepohonan, diiringi suara gamelan dari rekaman mp3 yg diputar mengiringi beberapa anak SMU yg membuat tugas sekolah, menari di Candi Ijo, jadi pengantar yg sempurna untuk tidur setelah sehari sebelumnya pontang-panting dari Gua jomblang ke Pantai Pok Tunggal berhujan-hujanan ria dan nangkring dipantai, hunting sunset sampai jam 7 malam.




Tiba-tiba kebangun dari tidur karena cacing diperut pada berontak menagih diempani makan, karena sepagian belum ke isi makanan, hanya segelas kupi dan sebotol air mineral. Ditungguin Mas Pinam yg setia ke Candi mengantar kemana-mana. Dan diketawain adik-adik SMU yg sedang membuat tugas, karena melihat saya kebangun kaget dan clingak-clinguk sendiri kebingungan nggak sadar tempat dan waktu. Setelah beres-beres barang bawaan, bareng Mas Pinam turun nyari makan dan menuju Candi Boko, dengan niat mau mencari sunset dan meneruskan explor Candi Ratu Boko yg dulu pernah kesitu tapi tidak sampai selesai muter kesemua komplek.


Setelah membayar tiket masuk seharga Rp. 25.000,- diloket, kemudian dipintu masuk karcis diperiksa dan mendapatkan sebotol air mineral 350 ml, saya masuk menuju kedalam komplek Candi, sambil take pic, sampailah di Pintu Gerbang Pertama, ambil beberapa gambar, selanjutnya melewati Pintu Gerbang kedua, dibelakangnya terhampar lapangan yg luas, sering disebut sebagai alun-alun, disebelah kiri ada tempat upacara pembakaran dan tempat air suci (sayang tdk sempet take pic disitu krn fokus mo ngumber lokasi sunset).





Sekedar informasi tambahan digerbang kedua ada beberapa penduduk sekitar yg menawarkan jasa sebagai tour guide (buat saya sangat terbantu, karena bisa mengindentifikasikan semua nama dan lokasi Candi yg hampir terhampar seluas 25 ha) saya dianter seorang ibu-ibu yg lumayan sepuh berumur sekitar 60 an tahun, gara-gara cucunya maen kejar-kejaran dg kakaknya tahu-tahu dia ikut jongkok disamping saya sehingga terjadi obrolan dg si bocah yg nggak jelas juntrungannya, si ibu tadi datang menawarkan jasanya, namanya entah mbah Mah,  Nah atau Kah saya nggak bisa nangkap secara jelas karena suara cucunya yg teriak-teriak kenceng sambil ketawa ngakak dikelithikan sama kakaknya, namun jangan salah beliau bisa mengantar saya keliling semua komplek tanpa kelihatan kecapaian, sedang saya sendiri ngerasa kaki gempor pegel semua.



Mungkin banyak orang yg sudah mendengar Candi Borobudur dan Candi Prambanan, namun tidak banyak orang yg tahu bahwa Candi Ratu Boko dimasukan dalam Cagar Budaya yg dilindungi dalam satu manajemen pengelolaannya bersama dengan Candi Borobudur dan Candi Prambanan.






Candi Ratu Boko adalah situs purbakala yang merupakan kompleks sejumlah sisa bangunan yang berada kira-kira 3 km di sebelah selatan dari komplek Candi Prambanan, 18 km sebelah timur Kota Yogyakarta atau 50 km barat daya Kota Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia. Luas keseluruhan komplek adalah sekitar 25 ha.


  





Candi Ratu Boko oleh beberapa ahli dianggap sebagai sebuah bekas kraton, pendapat ini berdasarkan penemuan yg ada terlihat pola susunannya seperti pola pemukiman, bahwa komplek ini merupakan bekas Kraton (Istana Raja) bukan Candi atau bangunan Religius, dikomplek ini ditemukan struktur bangunan dengan ditemukannya parit dan dinding benteng, seperti Istana yg dilindungi oleh Benteng, disekitar komplek ini pun ditemukan sisa-sisa pemukiman penduduk. Komplek Ratu Boko diperkirakan sudah dipergunakan orang pada abad ke-8 pada masa Wangsa Sailendra (Rakai Panangkaran) dari Kerajaan Medang (Mataram Hindu).



Di Komplek Candi Ratu Boko telah ditemukan dan sudah diidentifikasi oleh tim restorasi Candi Ratu Boko, seperti Petilasan ; Tempat Upacara Pembakaran, Tempat Air Suci, Alun-alun, Paseban (tempat menunggu untuk bisa masuk ke Kraton bertemu Raja), Benteng luar, Benteng dalam, Kraton (terdiri dari Pendopo dan tempat Raja menerima tamu), Tempat Peristirahatan Raja (spot untuk menunggu sunset), Tempat Pemandian, Keputren dan Gua (tempat untuk bertapa).





Dan diyakini bahwa di tempat Paseban, Pendopo, Peristirahatan Raja dan Keputren serta Petilasan bangunan yg lain adalah bangunan yg tertutup, karena disitu ditemukan disisi-sisinya dan dipinggiran bangunan terdapat tempat untuk tiang bangunan dan dinding yg diyakini tiang dan dindingnya dulu ada terbuat dari Kayu.





Untuk menuju ke lokasi Candi Ratu Boko (3 km dari Candi Prambanan) dapat ditempuh dari lampu merah sebelum Candi Prambanan kalo dr arah Jogja melalui Jl. Solo, belok kiri melewati pasar Prambanan, terus melewati lintasan kereta api, nggak jauh dari situ akan kelihatan Papan Penunjuk jalan menuju ke arah Pintu Depan Candi Boko (khusus untuk bus), sedang kalau melalui pintu belakang, dari jalan Raya Pintu Depan terus saja, nggak jauh dari situ ada pertigaan disebelah kiri jalan dengan Papan Penunjuk Jalan yg akan memandu sampai dilokasi.





Jogja
05 Januari 2014

Notes : banyak Gambar disertai dengan penjelasan agar ada benang merah yg disusun berdasarkan urutan tempat, sehingga akan mudah dipahami dg runut, selain itu juga dg harapan bisa lebih meringkas catatan, melihat luasnya lokasi candi yg hampir 25 ha.

STASIUN BESAR TAWANG - SEMARANG

SERIAL MENGENAL
(ANDAI BISA PERDULI)
SEJARAH SEMARANG




Membahas Stasiun Tawang, tidak lepas dari sejarah perkembangan Per kereta-Api an di Semarang atau Pulau Jawa pada khususnya dan Indonesia pada umum. Semarang merupakan kota yang pertama kali di Indonesia yang memiliki Kereta Api, Jalur Kereta Api dan Stasiun Kereta Api. Sejarah Kereta Api di Kota Semarang Justru dibangun oleh perusahaan Swasta bukan oleh Pemerintah Hindia Belanda, dan tidak Tanggung-tanggung ada 3 perusahaan swasta yang mengantongi ijin untuk membuat jalur dan melayani transportasi dari dan menuju keluar Semarang. Hal ini berhubungan dengan rencana pengembangan Kota Semarang sebagai kota pelabuhan terbesar di Pulau Jawa dan menjadi Kota Perdagangan terbesar di Pulau Jawa oleh Pemerintah Hindia Belanda pada masa itu, itulah sebabnya Pelabuhan Semarang diberi nama Pelabuhan Tanjung Mas.


Stasiun Tawang Pada Tahun 1920



Ketiga Perusahaan Kereta Api tersebut oleh Pemerintah Hindia Belanda melayani Rute yg terpisah, masing-masing berdiri sendiri ; NIS, SJS dan SJS.


Maskapai NIS
(Nederlansch Indische Spoorweg Maatschappij)


adalah perusahaan swasta yang pertama kali melayani transportasi Kereta Api, dengan Rute Semarang-Tanggung (Tanggungharjo, Grobogan). Pada tahun 1867 mulai diresmikan oleh Gubernur Jenderal Sloet van Den Beler, bermula dari STASIUN SAMARANG NIS (orang Belanda pada Jaman itu menyebut Semarang dengan pengucapan Samarang) yang terletak di Pengapon atau Tambaksari, Kelurahan Kemijen, sampai ke STASIUN TANGGUNG. Jarak antara Stasiun Semarang NIS sampai ke Stasiun Tanggung sekitar 25 Km, yang melewati juga Stasiun Alastuwo. Stasiun Brumbung, Stasiun Gundhi.



Stasiun Kedungjati yang dibangun dikemudian hari. Sejak tahun 1868 untuk pertama kalinya Kereta Api yang mengangkut penumpang diresmikan yang melayani jalur Semarang-Tanggung. Pada Tahun 1873 Jalur kereta ini diperpanjang sampai ke Solo bahkan akhirnya menyambung sampai ke Jogja. Dengan semakin berkembangnya Maskapai NIS dibutuhkan sebuah Kantor yang bisa digunakan sebagai pusat kegiatan usaha maskapai, Sehingga pada Tahun 1908 dimulainya pembangunan kantor tersebut, dikerjakan oleh Arsitek Prof. Klinkkaner dan Quendaag, pada tahun 1920 Kantor tersebut diresmikan dengan sebagai Kantor pusat Maskapai NIS yang sekarang ini lebih dikenal dengan bama "LAWANG SEWU" (Sejarah Lawang Sewu akan dibahas dalam tulisan tersendiri). Luas Stasiun Samarang NIS dahulu lebih luas dari pada Stasiun Tawang yang sekarang, karena pada waktu itu stasiun ini berfungsi juga sebagai depo lokomotif, depo gerbong, kantor dan juga untuk fasilitas pergudangan, sehingga dahulu area sekitarnya disebut juga dengan daerah Spoorland. Pada tahun 1914 fungsi stasiun Semarang NIS Pengapon ini diambil alih oleh Stasiun Tawang, untuk selanjutnya hanya difungsikan sebagai Stasiun Gudang dan Depo perbaikan, seiring waktu stasiun ini tenggelam oleh Rob atau pasang air laut yang semakin hari semakin parah, daerah stasiun ini berubah menjadi tambak dan pada tahun 2008 oleh Pemerintah resmi ditutup.



Maskapai SJS
(Samarang Joana Stoomstram Maatschappij)

Adalah Maskapai Kereta Api nomor dua di Semarang. Pada tahun 1882 SJS mulai melayani jalur Semarang-Juana yang melalui kawasan Rembang, Demak, Kudus, dan Pati, yang kemudian diperpanjang sampai ke Blora dengan rute Semarang-Rembang-Blora dan lantas berlanjut ke Cepu. Stasiun Jurnatan dibangun di Joernatanweg (sekarang Jalan Agus Salim), karena pada masa itu letaknya di tengah kota, Stasiun Jurnatan disebut juga Central Station. Awalnya bangunan Stasiun Jurnatan hanyalah terbuat dari bangunan kayu sederhana. Namun pada tahun 1913 bangunan tersebut dibongkar dan digantikan bangunan baru yang besar dan megah.



Bangunan baru Stasiun Jurnatan memiliki konstruksi atap dari baja dan kaca. SJS lalu membuka lin baru antara Jurnatan-Bulu dan Jurnatan-Jomblang. Ini terjadi pada permulaan tahun 1883. Sangat disayangkan karena kalah persaingan dengan bus pada waktu itu maka pada tahun 1974, stasiun Jurnatan dan jalur Semarang Juana ditutup dialihkan ke Stasiun Tawang, yang selanjutnya difungsikan sebagai Terminal Bus Semarang sampai awal tahun 80 an, namun pada akhirnya stasiun ini dirubuhkan dan dibangun komplek pertokoan yang diresmikan pada tahun 1986.


Maskapai SCS
(Semarang Cheribon Stoomtram Maatschappij)

adalah Perusahaan Kereta Api nomor 3, dengan rute Semarang-Cirebon, Pertama kali stasiun yang digunakan ada di kawasan Pendrikan Lor, di sebelah utara Jalan Indrapasta, pada tahun 1897 dibangun stasiun Pendrikan. Stasiun ini dibangun oleh SCS untuk membuka jalur kereta dari Semarang ke Cirebon. Stasiun ini berfungsi hanya sampai tahun 1914 ketika stasiun SCS yang baru di Poncol selesai dibangun dan mulai beroperasi. Namun daripada disebut stasiun, Pendrikan lebih tepat disebut sebagai halte. Awalnya stasiun ini memang tidak dirancang sebagai tempat naik dan turun penumpang. Pada awalnya para penumpang SCS mengawali dan mengakhiri perjalanannya di stasiun Jurnatan milik Samarang-Joana Stoomtram Maatschappij (SJS). Saat ini stasiun Pendrikan telah berubah drastis menjadi sebuah daerah pemukiman penduduk yang padat. Tak heran jika tak banyak warga Semarang yang tahu bahwa dulu di Pendrikan pernah ada Stasiun Kereta Api.



Stasiun baru milik SCS yang terdapat di kawasan Poncol resmi dioperasikan sejak 6 Agustus 1914. Stasiun ini juga dikenal sebagai Stasiun Semarang – West karena letaknya di sebelah pinggir barat Kota Semarang. Stasiun Poncol yang memiliki sebuah jam yang berada di puncak bangunan dirancang oleh Henry Maclaine – Pont. Bagian tengah bangunan stasiun yang merupakan pintu masuk utama dihiasi dengan ubin berwarna hitam dan abu-abu. Pada panel di kiri dan kanan bangun terdapat lambang SCS dan angka tahun 1914 terbuat dari ubin hitam dan keemasan. Sayangnya saat ini semua ornamen itu sudah tidak ada lagi. Selain itu, peron yang semula terbuka sekarang tertutup dinding sehingga kesan ringan bangunan hilang. Saat ini stasiun yang pada masa itu lebih dikenal sebagai Stasiun Semarang – West ini dinamakan stasiun Semarang Poncol. Stasiun Poncol merupakan stasiun pemberangkatan dan kedatangan KA kelas ekonomi.



Pada masa pendudukan Jepang, Kekaisaran Jepang mengubah gauge rel di stasiun Tawang dan Stadiun Gudang yang semula 1435 mm menjadi 1067 mm. Begitu Indonesia merdeka pada tahun 1945, stasiun ini diambil alih oleh Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKARI), perusahaan yang dibentuk pemerintah Indonesia yang sekarang telah berubah menjadi PT Kereta Api Indonesia Persero. Sehingga Stasiun Besar Tawang dan Stasiun Gudang dapat dihubungkan dengan Stasiun Poncol, sehingga jalur Semarang, Surabaya, Cirebon dan Jakarta bisa dihubungkan.





#selalu ada inspirasi dalam setiap peristiwa


Image hitam putih :
COLLECTIE TROPENMUSEUM
Wikipedia

Sabtu, 15 Februari 2014

"BERANI BERBEDA"



Ada rasa kebanggaan tersendiri ketika usaha dan jerih payah atas pertaruhan yg berbulan-bulan dilakukan, yg sempat diragukan ataupun disangsikan dan bahkan dicemooh orang, telah berbuah sesuatu hal yg luar biasa····

Saat pertama kali bergabung dan mulai membentuk tim yg bisa mensupport untuk beres-beres pekerjaan, bukannya merekrut orang-orang yg di rekomendasikan dan dianggap mempunyai track record serta attitude yg baik, tetapi justru merekrut staf dan supervisor dr beberapa anak perusahaan, yg sdh masuk kotak dg track record yg dianggap tidak baik krn suka menentang manajemen dan suka kritis terhadap pimpinan (setelah diajak diskusi ternyata sikap mereka itu karena kepedulian mereka pada perusahaan), yg kadang semaunya sendiri, dan kadang masuk kadang tidak karena merasa kecewa dg keadaan perusahaan (bad boys nya perusahaan)··· yg sempat menjadi gunjingan atau disangsikan serta dicibir orang sekantor····

Dengan berjalannya waktu, hampir selama enam bulan mengarahkan dan memoles kemampuan mereka, sekarang mereka telah berubah menjadi tim yg solid dan taktis, telah banyak pekerjaan yg dianggap tdk bisa diselesaikan dg tepat waktu, justru bisa selesai dengan cepat dan dg hasil yg diluar dugaan··· Menjadi tim yg tidak pantang menyerah, banyak akal dan berdeterminasi tinggi dan memiliki prinsip yg luar biasa··· dan akhirnya telah membuktikan kepada pemilik perusahaan dan kepada orang yg selama ini meragukan mereka··· Mereka sejatinya adalah orang-orang lama yg selama ini memiliki keperdulian terhadap perusahaan dg bersikap kritis saat melihat kejanggalan dalam pengelolaan perusahaan namun justru disingkirkan oleh orang-orang yg ABS dan selalu mengiyakan meskipun hal tersebut merugikan perusahaan, yg cuma berkata manis didepan pimpinan···

Ada banyak pelajaran dan hikmah yg dipetik, bahwa kadang orang selalu terjebak dengan kesan yang hanya tampak dipermukaan, dan sering menganggap orang yg bersikap apa adanya, ceplas ceplos, ataupun bertindak tegas, sampai keras dan sikap yg keukeuh terhadap sesuatu, sering dianggap hanyalah akan memberikan masalah atau akan merugikan, serta tidak bisa diajak kerjasama···

Namun dengan berjalannya waktu Mereka justru menjadi aset yg luar biasa ketika kegelisahan mereka didengar, disentuh dengan hati, diajak bicara setiap hari, mentransfer ilmu kepada mereka, diberi kepercayaan untuk mengerjakan sesuatu berdasarkan sikap tegas mereka, sering diajak diskusi, meminta masukan dari mereka untuk kemudian dibahas dengan tim, walau kadang harus sering kewalahan dan menguras emosi memoderatori mereka yg sering ceplas-ceplos dan bersikap keukeuh terhadap pendapat mereka···· Akhirnya berbuah manis··· kontribusi mereka telah diakui oleh pemilik perusahaan···

Saat mengajukan pengunduran diri dan mengajukan kandidat pengganti yg merupakan salah satu dari mereka yg selama ini sudah sering saya fungsikan untuk menjadi pengganti saya disaat tidak ada ditempat telah disetujui oleh Pemilik Perusahaan····

#akan selalu ada senyum tipis inspirasi···

Jumat, 14 Februari 2014

TINDAKAN PREVENTIF DAN P3K, AKIBAT DEBU VULKANIK"

Kadang alam punya caranya tersendiri untuk menyeimbangkan dirinya, dan kadang bencana adalah satu cara Tuhan untuk mengingatkan Manusia sebagai Khalifah di bumi, agar bisa perduli dan menjaga keseimbangan alam, dengan memberikan ujian berupa bencana alam seperti : Banjir, Topan, tanah longsor, Gunung Meletus dan bencana lainnya. Dini hari tadi Gunung Kelud akhirnya meletus dan memuntahkan materialhingga mencapai radius 7 KM, dan oleh Pemerintah kemudian ditetapkan zona bencana sejauh 10 km dari Pusat bencana atau yg biasa disebut dengan zona merah, bahwa didaerah yang telah ditetapkan sebagai zona merah, penduduk yang tinggal di zona tersebut untuk sementara waktu harus meninggal tempat yang masuk ke dalam zona merah tersebut, untuk menghindari adanya korban jiwa. Dalam letusan Gunung berapi selain memuntahkan material lava (kalau sudah dingin disebut, yg juga memiliki potensi bahaya saat terbawa hujan diatas gunung yg disebut banjir lahar dingun yg memiliki kekuatan merusak yang luar biasa pada daerah yang dilewati banjir lahar dingin tersebut), batu-batuan ataupun pasir yang panas memnara, juga menghasilkan awan panas (orang jawa biasa menyebutnya dengan "Wedus Gembel" yang panasnya bisa menghanguskan apa daja dan sangat mematikan) juga ada matetial abu vulkanik yang dihasilkan oleh letusan gunung berapi yang bisa dibawa angin hingga puluhan bahkan sampai ratusan KM jauhnya, abu vulkanik ini juga memiliki bahaya yang tidak bisa dianggap ringan bagi kesehatan manusia, karena abu vulkanik ini berasal dari partikel silika bukan debu atau abu yang biasanya berasal dari partikel tanah, dimana silika memiliki kepadatan dan masa yang lebih berat dari debu tanah, bahkan jika sampai terhirup dan masuk kedalam paru-paru akan bisa merobek organ yg ada di dalam paru-paru atau jika sampai masuk ke dalam mata akan bisa melukai selaput mata. Kalau kita tidak tahu cara ataupun prosedur penanganan P3K akibat terkena abu vulkanik trsebut. Dibawah ini ada beberapa tips yang bisa digunakan utk melakukan pertolongan dan tibdakan apa yang harus dilakukan.

Semoga Kewaspadaan menjadi hal yg diutamakan, untuk mengantisipasi Gangguan Kesehatan dan Ancaman Keselamatan, ketika sebuah Gunung Berapi meletus, ancaman muntahan material, terkadang material abunya bisa terbawa angin hingga ratusan Km, sampai ke kota-kota disekitar···

TINDAKAN PREVENTIF YANG HARUS DILAKUKAN SAAT HUJAN ABU TERJADI :

Jangan menyepelekan hujan abu yang terjadi, ambil tindakan preventif jika hujan abu intensitasnya meningkat dan bertambah, ada beberapa tindakan yg dapat dilakukan :

Usahakan untuk tinggal di dalam rumah dan usahakan jangan keluar rumah berkendaraan kalau tidak perlu, kalaupun terpaksa berkendaraan usahakan berhati-hati, karena minimnya jarak pandang akibat abu ataupun debu, dengan tidak keluar rumah hal ini juga untuk meminimalkan paparan abu ataupun debu. Selain itu hindari aktivitas yang berat.

Jika memiliki penyakit asma atau gangguan pernapasan lain, pastikan memiliki pasokan obat yang cukup dan pelajari manajemen bernapas. Jika timbul masalah pernapasan lain, segera hubungi dokter.

Usahakan untuk menghindari pintu atau jendela, ketika akumulasi abu datang.

Jika ingin keluar, gunakanlah masker wajah untuk mengurangi inhalasi partikel abu. Menggunakan masker memang bisa membuat napas menjadi lebih sulit, tapi ini penting untuk menghindari inhalasi abu. Jika tidak ada masker, gunakan sapu tangan, kain, atau pakaian lain yang dapat menyaring partikel abu. Untuk meningkatkan efektivitasnya, bisa membasahi kain dengan menggunakan air.

Gunakan kacamata dan melepaskan lensa kontak yang untuk melindungi mata dari iritasi.

Usahakan untuk selalu menggunakan baju lengan panjang dan juga celana panjang jika ingin bepergian atau membersihkan abu.

Hati-hati saat mengonsumsi air minum, usahakan air yang dikonsumsi tidak terpapar atau tercemar abu vulkanik.

Usahakan untuk menyiapkan pertolongan pertama seperti obat, minum, makanan, dan pakaian ganti.

PERTOLONGAN PERTAMA
PADA KECELAKAAN (P3K)

Tindakan Pertolongan Pertama yang harus dilakukan :

MATA :

Usahakan untuk tidak menggosok mata, karena akan membuat permukaan mata tergores yang nantinya menyebabkan infeksi, seperti mata merah atau iritasi.

Pejamkan mata untuk beberapa saat, karena air mata akan berusaha membersihkan mata dari debu atau partikel yang masuk.

Jika tidak berhasil, bisa dengan cara mencelupkan mata ke dalam air yang bersih untuk membantu mengeluarkannya.

Jika belum bisa keluar juga, segera bawa ke dokter untuk mendapatkan perawatan.

SALURAN PERNAFASAN :

Berikan bantuan obat semprot inhaler, (jika memiliki persediaan).

Membantu seseorang ke posisi yang nyaman, terutama duduk tegak sambil bersandar, jangan memposisikan orang untuk tiduran.

Cobalah untuk mengajaknya bernapas perlahan-lahan dan dalam.

Usahakan untuk mengajaknya ke tempat yang lebih bersih, untuk menghindari paparan yang lebih berat.

Jika obat inhaler tidak memberikan pengaruh atau justru bertambah parah, mintalah pertolongan medis.

Semoga bermanfaat···
#PRAY FOR KELUD

Sumber :
Idaho Department of Environmental Quality, dan beberapa sumber lainnya···

Senin, 10 Februari 2014

"HIPOTERMIA DAN PENANGANANNYA'


Dibawah ini ada artikel tentang Hipotermia, yang lebih rinci dan lebih bagus catatan dan penjelasannya, dibandingkan dengan catatan yang saya miliki, yang saya copas dari salah satu blog, semoga bermanfaat, mendengar dalam satu bulan ini telah 4 orang nyawa melayang saat melakukan kegiatan di alam bebas disebabkan oleh hipotermia, dikarenakan cuaca yang sangat ekstrim (seperti yang diberitakan di media massa).


Kupas Tuntas Hipotermia di Gunung


Berikut ini saya mencoba mengulas tentang HIPOTERMIA. Sebuah keadaan yang sangat berbahaya bagi pendaki ketika berada di gunung. Dimana hampir 70% korban meninggal dunia di gunung yang ditemukan disebabkan oleh hipotermia.

Mari simak selengkapnya :

Hipotermia adalah suatu kondisi dimana mekanisme tubuh untuk pengaturan suhu kesulitan mengatasi tekanan suhu dingin. Hipotermia juga dapat didefinisikan sebagai suhu bagian dalam tubuh di bawah 35°C. (wikipedia). Hipotermia adalah keadaan seseorang dimana kehilangan panas tubuh secara drastis. Bagaimana tubuh menjaga panas untuk mencapai suhu normal? Jawabannya melalui pencernaan makanan. Karena pencernaan makanan adalah unsur utama yang menghasilkan panas. Melalui pencernaan makanan tersebut akan menghasilkan kalori yang dapat diubah menjadi tenaga.

Seseorang memerlukan 2.000 kalori setiap hari untuk menghasilkan tenaga yang cukup. Bagi pendaki gunung, kalori yang dibutuhkan ketika menjalankan kegiatannya harus lebih, yaitu sekitar 5.000 kalori. Aktifitas fisik yang berat dan biasanya dilakukan dalam tempo yang lama, menyebabkan pendaki gunung memerlukan sumber energi itu dalam jumlah yang jauh lebih besar dari pada kebutuhan sehari-hari.

Panas tubuh juga dapat dijaga dengan bantuan dari luar tubuh itu sendiri. Ini dapat diperoleh dengan memasukan makanan dan minuman panas, sinar matahari, api, atau panas tubuh dari orang lain. Cara lain adalah melalui aktifitas otot, yaitu dengan gerakan tubuh mengigil. Menggigil, gerak yang terjadi tanpa dikehendaki, sebenarnya adalah usaha tubuh untuk menghasilkan panas. Sebaiknya melakukan gerak-gerak atau lari-lari kecil untuk mendapatkan panas tubuh kembali.

Lalu, bagaimana tubuh bisa kehilangan panas? Setiap kali bernafas kita mengeluarkan udara panas, dan ini berarti hilangnya panas dari tubuh. Tentu hal tersebut tak dapat dihindari, kecuali kalau kita berhenti bernafas. Penguapan keringat dari kulit dan paru-paru merupakan penyumbang terbesar dari hilangnya panas tubuh. Kendati ini tidak bisa dihindarkan, jumlah penguapan itu bisa dikendalikan dengan menggunakan pakaian yang tidak menyerap air tetapi bisa "bernapas" (uap air masih dapat keluar).

Panas tubuh dapat hilang sebagai akibat konduksi, misalnya karena kehujanan. Seseorang yang kebasahan akan menyebabkan sejumlah besar panas tubuh hilang dengan cepat. Suhu air dibawah 5°C bisa mengakibatkan kematian bagi seseorang, karena temperatur tubuh pada tingkat itu tidak dapat dipertahankan lagi. Panas tubuh juga dapat hilang melalui bagian-bagian tubuh yang tidak tertutup oleh pakaian, terutama kepala, leher, dan tangan.

Dengan sinar matahari (radiasi), tubuh secara terus-menerus memanasi selapisan tipis udara di atas kulit. Tubuh akan tetap panas kalau lapisan tipis udara panas itu dapat dipertahankan. Angin dan aliran udara atau keadaan malam hari yang dapat membawa lapisan panas tersebut, sehingga tubuh menjadi dingin. Fungsi utama pakaian adalah untuk menjaga udara di atas lapisan kulit ini. Suhu udara dan angin yang bertiup kencang akan menyebabkan hipotermia terjadi bahkan berujung kematian.

Untuk itu bagi para pendaki gunung, bawalah pakaian hangat agak lebih. Jangan lupa pula membawa kantung tidur (Sleeping Bag) yang sangat berguna sekali digunakan saat para pendaki istirahat atau tidak ada kegiatan sama sekali. Sebab jika kita mendaki dan sedang tidak berkegiatan, kemungkinan untuk terserang dingin lebih besar.

Lalu bagaimana cara menanggulangi korban yang terserang hipotermia??

Menjadi pertanyaan sekarang kalau seandainya korban ditemukan masih hidup, tetapi dalam keadaan hipotermia, apakah kita sudah mengetahui cara menanggulanginya?? Ini pantas dipertanyakan karena pernah ada kasus di mana korban ditemukan masih hidup tetapi dalam keadaan hipotermia, lalu meninggal dunia justru ketika sedang diselamatkan.

Mula-mula gantilah baju si penderita yang basah dengan yang kering. Hindarkanlah si penderita dari hembusan angin, misalnya dengan mendirikan tenda atau bivak yang baik dan ditempat yang aman. Jangan biarkan si penderita terbaring langsung di tanah. Berikan alas yang hangat, supaya dingin dari tanah tidak mempengaruhinya. Berikanlah minuman yang hangan dan manis.

Lalu bantulah si penderita untuk menghangatkan tubuhnya sendiri. Masukan si penderita ke dalam kantung tidur (sleeping bag) yang telah dihangatkan dengan ditiduri terlebih dahulu oleh orang lain yang masih sehat. Memasukan si penderita hipotermia ke dalam kantung tidur yang dingin tidak akan menghasilkan apa-apa karena tubuhnya sudah tidak mampu menghangatkan tubuhnya sendiri. Kalau kantung tidur cukup untuk 2 orang, sebaiknya seseorang yang masih sehat masuk bersama si penderita untuk membantu si penderita memanaskan tubuhnya. Keduanya harus dalam keadaan telanjang, karena kontak langsung dari kulit ke kulit akan cepat menghangatkan si penderita. Kalau memungkinan, lebih baik 2 orang yang sehat mengapit si penderita ditengahnya agar maksimal membantu menghangatkan si penderita.

Kemudian meletakan botol penuh dengan air hangat (bukan panas) ke dalam kantung tidur akan membantu. Terutama letakan botoh hangat tersebut di ketiak, perut dan selangkangan si penderita. Kalau memungkinkan, buatlah api unggun di sisi penderita hipotermia. Kalau si penderita sudah sedikit sadar dan bisa makan, berikanlah gula-gula dan makanan manis. Hidrat arang merupakan bahan bakar yang cepat sekali menghasilkan panas dan tenaga. Evakuasi baru bisa dilakukan setelah penanggulangan sementara ini.

Saya pribadi pernah beberapa kali menghadapi penderita hipotermia di gunung. Saya lakukan hal-hal tersebut diatas dan lumayan bisa membantu penderita hipotermia untuk kembali sadar dan makan. Hal yang terpenting juga, janganlah panik dalam menghadapi keadaan jika kawan atau rekan kita terserang hipotermia. Tenang dan berfikir jernih akan memudahkan tahap-tahap penanggulangannya. Mintalah bantuan kepada pendaki lain yang ada di sekitar kita. Jangan sungkan, sebab pendaki sejati selalu menolong sesama.

Berikut ini Tanda-tanda Khusus Hipotermia. Dalam gambar tertulis suhu tubuh bukan suhu ruangan.



Tanda-tanda Hipotermia

Dalam hal apapun, mencegah lebih baik dari pada menanggulangi. Ada beberapa tips dari saya agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti diatas.

Dalam setiap pendakian bawalah pakaian hangat sedikit lebih, tidak masalah berat sedikit yang penting safety.

Sleeping bag, adalah barang terpenting yang jangan sampai tertinggal setiap melakukan pendakian gunung.

Bungkuslah pakaian yang kering dan Sleeping Bag dengan plastik atau Dry Bag yang baik saat ter-packing di dalam ransel. Hal tersebut menghindari pakaian dan sleeping bag basah jika suatu waktu hujan turun.

Jeans Berbahaya. Banyak pendaki gunung yang mengira bahwa memakai celana jeans adalah praktis dan tahan robek. Sebenarnya memakai jeans bisa membahayakan pendaki gunung, lebih-lebih di gunung dengan curah hujan yang besar seperti di Indonesia. Bahan celana ini sukar sekali kering kalu basah. Kalu sudah begini, badan pemakainya akan selalu kedinginan. Ini akan mempercepat menurunnya panas badan karena cuaca dingin di gunung. Yang terbaik bahan celana adalah dari katun.

Bawalah persediaan makanan yang cukup dan banyak mengandung kalori dan karbohidrat.

Bawalah tenda yang memiliki 2 lapisan. Lapisan pertama yaitu tenda itu sendiri, dan yang ke dua adalah flysheet dibagian luarnya. Hal tersebut meminimalisir hembusan angin yang masuk ke tenda.

Angin bisa saja masuk dari selah-selah jari kaki dan tangan, bawalah kaos kaki dan sarung tangan sedikit banyak.

Dirikanlah tenda atau bivak di tempat yang terhindar dari hembusan angin. Lebih baik mendirikan tenda di punggungan gunung dari pada di lembah. Sebab lebah lebih terasa dingin.

Sekian penjelasan dan tips dari saya, semoga bermanfaat bagi kita semua para pelaku kegiatan alam. Kiranya ada kekurangan atau kesalahan mohon koreksi dan tambahannya.

Sumber : Janu jalan-jalan

#selalu ada inspirasi dalam kehidupan