Prambanan Jogja
Setelah nangkring di Candi Ijo, Karena keasyikan menikmati suasana yg sangat
tenang dari pagi sampai siang, apalagi pengunjungnya tdk begitu banyak yg
datang ke Candi Ijo, saking larut menikmati suasana di candi yg teduh dan sejuk
serta tenang ini, setelah beberapa kali ambil foto, akhir istirahat sambil
mengedit dan mengunggah catatan perjalanan ke Gua Jomblang dan Pantai Pok
Tunggal, nggak terasa jatuh ketiduran selama hampir satu jam, ngumpet dipojokan
dibelakang komplek candi, dibawah rimbunnya pepohonan, diiringi suara gamelan
dari rekaman mp3 yg diputar mengiringi beberapa anak SMU yg membuat tugas
sekolah, menari di Candi Ijo, jadi pengantar yg sempurna untuk tidur setelah
sehari sebelumnya pontang-panting dari Gua jomblang ke Pantai Pok Tunggal
berhujan-hujanan ria dan nangkring dipantai, hunting sunset sampai jam 7 malam.
Tiba-tiba kebangun dari tidur karena cacing diperut pada berontak menagih diempani makan, karena sepagian belum ke isi makanan, hanya segelas kupi dan sebotol air mineral. Ditungguin Mas Pinam yg setia ke Candi mengantar kemana-mana. Dan diketawain adik-adik SMU yg sedang membuat tugas, karena melihat saya kebangun kaget dan clingak-clinguk sendiri kebingungan nggak sadar tempat dan waktu. Setelah beres-beres barang bawaan, bareng Mas Pinam turun nyari makan dan menuju Candi Boko, dengan niat mau mencari sunset dan meneruskan explor Candi Ratu Boko yg dulu pernah kesitu tapi tidak sampai selesai muter kesemua komplek.
Setelah membayar tiket masuk seharga Rp. 25.000,- diloket, kemudian dipintu masuk karcis diperiksa dan mendapatkan sebotol air mineral 350 ml, saya masuk menuju kedalam komplek Candi, sambil take pic, sampailah di Pintu Gerbang Pertama, ambil beberapa gambar, selanjutnya melewati Pintu Gerbang kedua, dibelakangnya terhampar lapangan yg luas, sering disebut sebagai alun-alun, disebelah kiri ada tempat upacara pembakaran dan tempat air suci (sayang tdk sempet take pic disitu krn fokus mo ngumber lokasi sunset).
Sekedar informasi tambahan digerbang kedua ada beberapa penduduk sekitar yg menawarkan jasa sebagai tour guide (buat saya sangat terbantu, karena bisa mengindentifikasikan semua nama dan lokasi Candi yg hampir terhampar seluas 25 ha) saya dianter seorang ibu-ibu yg lumayan sepuh berumur sekitar 60 an tahun, gara-gara cucunya maen kejar-kejaran dg kakaknya tahu-tahu dia ikut jongkok disamping saya sehingga terjadi obrolan dg si bocah yg nggak jelas juntrungannya, si ibu tadi datang menawarkan jasanya, namanya entah mbah Mah, Nah atau Kah saya nggak bisa nangkap secara jelas karena suara cucunya yg teriak-teriak kenceng sambil ketawa ngakak dikelithikan sama kakaknya, namun jangan salah beliau bisa mengantar saya keliling semua komplek tanpa kelihatan kecapaian, sedang saya sendiri ngerasa kaki gempor pegel semua.
Mungkin banyak orang yg sudah mendengar Candi Borobudur dan Candi Prambanan, namun tidak banyak orang yg tahu bahwa Candi Ratu Boko dimasukan dalam Cagar Budaya yg dilindungi dalam satu manajemen pengelolaannya bersama dengan Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
Candi Ratu Boko adalah situs purbakala yang merupakan kompleks sejumlah sisa bangunan yang berada kira-kira 3 km di sebelah selatan dari komplek Candi Prambanan, 18 km sebelah timur Kota Yogyakarta atau 50 km barat daya Kota Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia. Luas keseluruhan komplek adalah sekitar 25 ha.
Candi Ratu Boko oleh beberapa ahli dianggap sebagai sebuah bekas kraton, pendapat ini berdasarkan penemuan yg ada terlihat pola susunannya seperti pola pemukiman, bahwa komplek ini merupakan bekas Kraton (Istana Raja) bukan Candi atau bangunan Religius, dikomplek ini ditemukan struktur bangunan dengan ditemukannya parit dan dinding benteng, seperti Istana yg dilindungi oleh Benteng, disekitar komplek ini pun ditemukan sisa-sisa pemukiman penduduk. Komplek Ratu Boko diperkirakan sudah dipergunakan orang pada abad ke-8 pada masa Wangsa Sailendra (Rakai Panangkaran) dari Kerajaan Medang (Mataram Hindu).
Di Komplek Candi Ratu Boko telah ditemukan dan sudah diidentifikasi oleh tim restorasi Candi Ratu Boko, seperti Petilasan ; Tempat Upacara Pembakaran, Tempat Air Suci, Alun-alun, Paseban (tempat menunggu untuk bisa masuk ke Kraton bertemu Raja), Benteng luar, Benteng dalam, Kraton (terdiri dari Pendopo dan tempat Raja menerima tamu), Tempat Peristirahatan Raja (spot untuk menunggu sunset), Tempat Pemandian, Keputren dan Gua (tempat untuk bertapa).
Dan diyakini bahwa di tempat Paseban, Pendopo, Peristirahatan Raja dan Keputren serta Petilasan bangunan yg lain adalah bangunan yg tertutup, karena disitu ditemukan disisi-sisinya dan dipinggiran bangunan terdapat tempat untuk tiang bangunan dan dinding yg diyakini tiang dan dindingnya dulu ada terbuat dari Kayu.
Untuk menuju ke lokasi Candi Ratu Boko (3 km dari Candi Prambanan) dapat
ditempuh dari lampu merah sebelum Candi Prambanan kalo dr arah Jogja melalui
Jl. Solo, belok kiri melewati pasar Prambanan, terus melewati lintasan kereta
api, nggak jauh dari situ akan kelihatan Papan Penunjuk jalan menuju ke arah Pintu
Depan Candi Boko (khusus untuk bus), sedang kalau melalui pintu belakang, dari
jalan Raya Pintu Depan terus saja, nggak jauh dari situ ada pertigaan disebelah
kiri jalan dengan Papan Penunjuk Jalan yg akan memandu sampai dilokasi.
Jogja
05 Januari 2014
05 Januari 2014
Notes : banyak Gambar disertai dengan penjelasan agar ada benang merah yg
disusun berdasarkan urutan tempat, sehingga akan mudah dipahami dg runut,
selain itu juga dg harapan bisa lebih meringkas catatan, melihat luasnya lokasi
candi yg hampir 25 ha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar