Minggu, 26 Januari 2014

GEDUNG JIWASRAYA SEMARANG

SERIAL MENGENAL
(ANDAI BISA JUGA PEDULI)
BANGUNAN BERSEJARAH 
DI SEMARANG



 "Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah" 
 (Jasmerah)


Suatu ungkapan yang sangat terkenal diucapkan oleh Bung Karno dalam Pidato peringatan HUT RI pada 17 Agustus 1966, sangat relevan dengan kondisi saat ini berhubungan sejarah Kota Semarang khususnya Kota Lama Semarang, yang semakin terpinggirkan jaman. Kawasan Kota Lama Semarang ini merupakan saksi bisu sejarah Indonesia dimasa kolonial Belanda lebih dari 3 abad dan bukti kejayaan & kebesaran Kota Semarang dijaman dahulu, dikenal juga dengan sebutan Little Netherland. Ditempat ini ada sekitar 50 (ada yang bilang sampai 80 an) bangunan kuno yang masih berdiri dengan kokoh dan mempunyai sejarah Kolonialisme di Semarang. Kota Lama Semarang ini adalah daerah yang bersejarah dengan banyaknya bangunan kuno yang dinilai sangat berpotensi untuk dikembangkan dibidang kebudayaan ekonomi serta wilayah konservasi. Mengenai nama Kota Bawah (Benedenstad), kali pertama dicetuskan oleh hoofd-amtenaar (pejabat tinggi) Belanda Sneevliet, dan kemudian berubah istilah menjadi Kota Lama Salah satu bangunan peninggalan sejarah tersebut adalah Gedung Asuransi Jiwasraya yang terletak di Jl. Let. Jend. Suprapto 23 – 25 (dahulu lebih dikenal dengan Heeren-Straat).



Dibangun pada tahun 1920, tepat berada didepan Gereja Blenduk (Nederlandsche Indische Kerk) yang sekarang dinamai Gereja Imanuel, disekitar area tersebut ada Gedung Marba (sebuah kantor Ekspedisi dan Toko yang sangat Modern dijamannya), Gedung Telkom, Kantor Pengadilan untuk Pribumi (yang Sekarang Menjadi Rumah Makan "Ikan Bakar Cianjur"), Kantor Perkebunan Nusantara, Gedung Hiburan dan Pertunjukan Marabunta (sempat dipakai untuk pertunjukkan oleh Matahari, mata-mata yang menggegerkan dunia pada tahun 1930 an, yang lahir di Indonesia), Gedung Societeit De Harmonie tempat orang Belanda berkumpul dan bersosialisasi (yang sekarang menjadi Kantor Bank Mandiri), Stasiun Tawang, Pabrik Rokok Hindia Belanda (Pabrik Rokok Tjap Prahu), Stasiun Kereta SJS (Samarang-Joana Stoomtram Maatschappij) di Jurnatan, yang sayangnya dengan mengabaikan nilai sejarah tempat tersebut pada akhir tahun 70-an dibongkar dan diubah menjadi komplek pertokoan yang modern pada jamannya walau akhirnya berubah menjadi komplek pertokoan yang kumuh, dll. Arsitek pembangunan Gedung Kantor Asuransi Jiwasraya ini adalah HERMAN THOMAS KARSTEN (yang juga menjadi Arsitek Pasar Djohar), Seperti pada bangunan-bangunan rancangannya, gedung ini dirancang sesuai dengan iklim tropis. Bangunan ini terdiri dari 3 lantai.

Pada awalnya gedung ini digunakan oleh Perusahaan Asuransi Hindia Belanda (Nederlandsch Indische Levensverzekering En Lijfrente Maatschappij). Pada masa setelah kemerdekaan gedung ini sempat digunakan sebagai Gedung Pertemuan Warga Semarang, namun dalam perkembangan selanjutnya fungsi gedung dikembalikan lagi sebagai Kantor Asuransi, yaitu menjadi Kantor Asuransi Jiwasraya dan sebagian ruang juga disewakan untuk bangunan perkantoran. Kondisi gedung saat ini masih terawat dengan baik. Gedung ini merupakan gedung yang pertama kali menggunakan teknologi Lift di Semarang atau Jawa Tengah dan DIY, bahkan mungkin di Indonesia.


 Notes :
Sedih kalau melihat perkembangan kota Semarang saat ini, sebagai kota tempat kelahiran, yang semakin hari penataan kotanya terkesan semakin amburadul, sering dirundung banjir dan rob air laut, padahal kalau dilihat dari Blue Print peninggalan Kolonial Belanda, sudah sejak jaman dahulu Semarang dipersiapkan menjadi Kota Besar (Metropolitan).Kawasan Kota Lama dipersiapkan sebagai Kawasan Perkantoran Pemerintahan Hindia Belanda dan Kegiatan Sosial Warga Kota, ada Gereja, Masjid (Masjid yang terkenal di Semarang sebelum Masjid Agung Kauman dibangun adalah "Masjid Menara Kampung Melayu" yang ada di Jalan Layur), Bioskop & Gedung Kesenian, Taman Hiburan, serta Stasiun Kereta Disebelah barat Kawasan kota Lama dijadikan Kawasan Ekonomi dan Bisnis, ada sungai yang Jembatan yang sangat terkenal dengan sebutan "Jembatan Mberok" (berasal dari kata bahasa Belanda "Burg = Jembatan, namun karena lidah orang Jawa yang susah untuk mengucapkan burg sehingga berubah menjadi "Mberok").

Sungai yang pada masa itu menjadi pusat moda transportasi air, dimana disepanjang pinggiran sungai Mberok dulu berdiri pergudangan besar sebagai tempat penyimpanan barang dagangan yang akan yang masuk atau akan keluar Semarang dari Pelabuhan ataupun dari Stasiun Tawang, dari atau ke Kota-Kota besar lainnya pada jaman itu.

Sehingga Titik Nol Semarang ditetapkan didaerah ini, tepatnya didepan Gedung Keuangan (Gedung Papak), selanjutnya ada Kantor Pos, Telpon dan Telegrap urat nadi komunikasi dijaman itu. (yang kemudian dipecah hanya menjadi Kantor Pos, sedang Kantor Telkom dan Telegrap dibangun disamping Gedung Pengadilan Pribumi), Pasar Johar yang merupakan pasar yang megah dan modern di Pulau Jawa pada jamannya, Bank (Gedung Bank Indonesia Lama, didepan Kantor Pos) dan komplek Pertokoan. Kemudian ke arah baratnya lagi ditata sebagai Lokasi Tempat tinggal dan Pusat Pendidikan sepanjang Jl. Bodjong (sekarang Jl. Pemuda), dulu banyak menjadi tempat tinggal Pejabat Hindia Belanda dan orang kaya, ada Hotel du Pavillon (yang kemudian menjadi Hotel Dibya Puri, yang kondisinya sekarang ini tidak terurus dan hampir rubuh), hotel ini dulu merupakan rumah pribadi milik orang belanda dengan halaman luas.

Dijalan ini ada sekolah HBS (Hoogere BurgerSchool, sekolah untuk anak-anak Pejabat Hindia Belanda, baik yang keturunan asli Belanda, campuran ataupun anak orang kaya dan Keturunan Raja seperti Sri Sultan Hamengkubuwono IX pernah bersekolah di situ, yang sekarang menjadi Gedung Sekolah SMA 3 Semarang).

Sesuai perkembangan kota Semarang yang menjadi kota besar dan pusat moda transportasi Kereta Api, pada tahun 1904 dibangun Kantor pusat perusahaan kereta api (trem) Hindia Belanda atau Nederlandsch Indishe Spoorweg Naatschappij (NIS). Gedung tiga lantai bergaya art deco ini karya arsitek Belanda ternama, Prof Jacob F Klinkhamer dan BJ Queendag, yang sekarang terkenal dengan nama "Lawang Sewu".

Kearah Selatan atau naik ke Semarang atas, difungsikan untuk area Rumah Sakit ada Rumah Sakit Elizabeth, RS. William Booth, dan RS. Kariadi (dulu dikenal dengan nama CBZ = Centrale Burgerlijke Ziekeninrichting) dan juga untuk tempat peristirahatan dan tempat hunian terlihat ada komplek Perumahan Elit didaerah Candi, yang sampai sekarang masih ada peninggalan Bangunan model Hindia Belanda, didaerah ini juga terdapat Tempat Pemakaman Warga Belanda.

Namun membandingkan dengan realita Semarang saat ini, sangat berbeda dengan Perencanaan dan Penataan Kota Semarang yang dibuat oleh Pemerintah Hindia Belanda, yang seharusnya bisa menjadi sebuah kota Besar yang tertata Rapi, bukan kota yang mulai terkesan ruwet dan semakin ketinggalan dengan kota-kota besar lainnya. (Tempat-tempat lainnya yang disebut sekilas diatas semoga akan diulas lebih dalam ditulisan selanjutnya).

 Semarang 01 Januari 2014
Tulisan tentang tempat-tempat bersejarah di Semarang.

Kamis, 23 Januari 2014

SISI LAIN INDONESIA


Diujung suatu ditempat yg mungkin luput dari gegap gempitanya dunia, ditempat becek yg tidak tersentuh keindahan cerita yang penuh warna, ataupun disisi sepi sudut kota, mereka ada dan berkarya, mengikuti panggilan alam, menyusuri takdir yg diberikan, mengais rejeki dengan segala kehormatan, mengusahakan dan memenuhi kebutuhan tanpa menjual martabat dan harga diri mereka yg mungkin hanya itu satu-satunya harta yg berharga buat mereka···




Dan di bumi tercinta Indonesia ini mereka tidak sendiri, masih ada berjuta-juta orang yg bernasib sama, dan mereka tidak pernah meratapi nasib mereka, selalu berjuang bagi hidup mereka, bahkan mungkin juga menjadi gantungan hidup oleh istri, suami, orang tua ataupun anak-anak dan saudara mereka, akan selalu ada harapan dalam langkah mereka, akan selalu ada doa dalam setiap hembusan nafas mereka···



Mereka menapaki hidup mereka dengan kepala tegak lurus kedepan, dan kadang··· sesekali mereka menertawai hidup mereka sendiri dengan penuh rasa keikhlasan yg terpancar diwajah mereka, bahkan merekapun masih menyimpan rasa malu pada diri mereka sendiri (banyak orang yg bergelimpangan harta dari korupsi ataupun dari tindakan yg menghalalkan segala cara tanpa memiliki rasa malu meskipun sudah ditangkap dan digelandang ke Penjara)···



Dan inilah sebagian dari wajah Indonesia, yg sebenarnya akan banyak kita jumpai di negeri ini, andai saja kita mampu membuka hati dan nurani kita, alangkah indah kalau kita bisa membantu memberi peluang usaha untuk mereka, ataupun dengan cara yg sederhana menyempatkan waktu kita, sekali waktu membeli ataupun menggunakan jasa yg mereka upayakan dengan melupakan sejenak kenikmatan yg berlebihan yg kita rasakan setiap hari dikehidupan kita, atau paling tidak kita bisa merasakan apa yg mereka rasakan sehingga kita tahu artinya rasa bersyukur dengan apa yg kita miliki sekarang, syukur-syukur kita punya empati untuk mereka, atau yg paling mudah adalah dengan mendoakan mereka supaya mempunyai tingkat kehidupan yg lebih baik lagi····

Semarang
20 Januari 2014

Rabu, 22 Januari 2014

PENGELOLAAN JALAN PANTURA

Miris···
Hampir seminggu lebih mondar-mandir melewati jalur Pantura, Tegal-Semarang, tiba-tiba menjadi arena offroad, krn sepanjang perjalanan hrs masuk lubang dan zig-zag menghindari lubang ditengah jalan, baik lubang kecil atau besar, baik yg dalam ataupun tidak···

Beberapa kali melihat kejadian disepanjang jalan, ada mobil yg as nya patah, ban nya sobek, ataupun mobil dan motor yg oleng krn masuk lubang yg dalam yg tidak tampak krn tertutup genangan air, hampir saja ditabrak oleh mobil yg tepat dibelakangnya··· dan mirisnya lagi, kemarin dan hari ini melihat ada motor yg jatuh bahkan salah satunya seorang wanita yg mukanya berdarah serta tangannya patah gara-gara jatuh masuk lubang ditengah jalan··· khawatir kalau sampai harus terjadi korban jiwa···

Jadi kepikiran dana milyar-an Rupiah hilang dalam beberapa hari diguyur hujan terus menerus, mungkin masih jelas dalam benak kita saat di siaran berita TV selama bulan puasa tahun lalu (yg baru 6 bulan), ttg perbaikan jalan Pantura menghadapi Lebaran yg menghabiskan dana milyar-an, dan dlm bbrp hari mondar-mandir, lubang ditengah jalan semakin banyak dan semakin besar····

Apa ya hrs setiap tahun anggaran perbaikan jalan Pantura digelontorkan bermilyar-milyar, hilang dlm beberapa bulan oleh hujan yg mengguyur dlm bbrp hari saja··· Padahal byk Tukang Insinyur handal dinegeri ini, masak tidak ada yg bisa merencanakan pembuatan dan (atau) perbaikan jalan yg bisa awet, dg memperhitungkan elevasi struktur jalan, saluran pembuangan air yg hrsnya dibuat disepanjang jalan···

Tidak mau berprasangka buruk dg penyelenggara negara, terutama yg diberi wewenang untuk membuat dan merawat jalan seperti Kementerian PU utk tingkat Nasional dan Dinas PU atau Dinas Bina Marga utk tingkat Propinsi dan Daerah Tingkat II, telah sengaja melakukan pembiaran dan perencanaan yg buruk, agar dana Milyar-an Rupiah dapat digelontorkan setiap tahun dan tidak menutup kemungkinan menjadi dana abadi bagi perawatan dan perbaikan jalan Pantura····

Semarang,
21 Januari 2014

#jadi teringat cerita Kakek tentang pembuatan jalan Bypass (jl. DI Panjaitan, Jakarta Timur) dg kontraktornya dari Amerika Serikat, yg begitu detail, melakukan perencanaan, perataan tanah, pemadatan tanah, titik kemiringan jalan, dan metode pelapisan aspalnya sehingga bisa awet puluhan tahun sampai sekarang, padahal dibeberapa ruas jalan juga menjadi langganan banjir setiap tahun··· (masak harus memakai kontraktor asing lagi untuk membuat jalan yg bagus, awet dan benar)

Sabtu, 18 Januari 2014

TO BE BRAVE


There are so many ways to be brave in this world. Sometimes bravery involves laying down your life for something bigger than yourself, or for someone else. Sometimes it involves giving up everything you have ever known, or everyone you have ever loved, for the sake of something greater.


···But sometimes it doesn't···
Sometimes it is nothing more than gritting your teeth through pain, and the work of every day, the slow walk toward a better life. 

That is the sort of bravery I must have now.

Veronica Roth



I have been doing several bravery acts in my life (I think), i.e. ; I fell in the river and had been dragged by flood for almost 1 km on my fifth birthday, or struggling with myself when I took a solo climbing on a mountain faced bad weather and had a feeling so lonely which was almost made me turned around and gave up, or get lost in the mountain for severeal days and kept trying to get the right path, or walked and creeped in the dark on the cave down on the earth without knowing where it end, or headed the storm on the sea, or fighting with 5 men in armed, got bruises and wounded··· But actually there weren't my bravest act that I ever did····

For me, my bravest act was when I tried to collect my strenght, my will, and composed sentences, word by word for almost a whole day without sleeping and than said its so clear in a morning, to propose You on the 14th August, a long time ago, with a little hope and a little faith, and wasn't sure that You would said "yes, I do"··· In beyond my expectation, You answered "yes, I do", and the craziest thing was, You said, it's Hiroshima and Nagasaki bombing's day··· The day that changed my life to be better····

Dari dulu mah nyalinya selalu cetek kalau sdh urusannya perasaan dg wanita, lbh milih berantem dijalanan or mblusukan smp batas limit diri, dari pada ngungkapin perasaan ke wanita secara langsung····

Jogja, 03 Januari 2014

#efek bengong nunggu ujan nggak henti-henti sesiangan di depan Gua, dan Nangkring Nunggu Sunset di Pantai 

Jumat, 17 Januari 2014

MENYADARI KEINDAHAN DISEKITAR KITA

There is a way that nature speaks, that land speaks. Most of the time we are simply not patient enough, quiet enough, to pay attention to the story. To forget how to dig the earth and to tend the soil is to forget ourselves.

Mahatma Gandhi



Sering kali kita lebih berusaha mengejar melihat keindahan dan sesuatu yg hebat diluar diri kita, diluar tempat yg setiap hari kita lewati atau temui dan bahkan juga mungkin orang-orang yg dekat dg kita··· kadang kita selalu menganggapnya biasa, dan sering tidak berusaha dg sabar melihat keindahan yg ada disekitar kita··· sejatinya dengan merekalah, kita yg lebih banyak menjalani waktu dlm hidup kita, dg merekalah nantinya setiap saat menghabiskan usia kita, rumah kita, wilayah tempat tinggal kita, dan orang-orang yg dekat dg kita yg peduli pada kita···

Namun sering kita tidak sadar, lebih suka mencari tempat-tempat indah diluar tempat yg selama ini setia menemani menghabiskan waktu kita, kita lbh terpukau dengan pemandangan indah diluar rumah kita, kita sering dibuat kagum ketika melihat indahnya pemandangan jendela hotel dari pada memaknai keindahan dari jendela rumah kita, kita lebih bisa sabar dan ramah dg orang lain dibandingkan dg orang-orang yg selalu ada dan berusaha menemani kita dalam menjalani hidup ataupun disisa hidup kita nanti. Lebih bisa mendengar keluhan orang lain ditempat kerja kita dibandingkan dengan keluhan orang-orang yg ada didekat kita····


Sebuah renungan, melihat hujan yg tidak abis-abisnya turun, baju lepek nunggu bus dari Isya' sampai tengah malam, nangkring diwarung samping pos polisi didepan lampu merah Terminal Terboyo, ketemu teman lama yg sampai usia sekarang ini masih menjalani hidup dan mencari rejeki dijalanan, setelah muter dr sore nyari tiket kereta tidak dapat, yg sok bergaya menyuruh sopir kantor dari siang pulang duluan.

Semarang
16 Januari 2014

Ilustrasi :
Patung yg ada diwaduk depan Stasiun Tawang

Sabtu, 11 Januari 2014

WAJAH MARGINAL INDONESIA


(Dalam Hitam dan Putih)
Sisi Lain Perspektifku (1)



Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis data terbaru. Pendapatan per kapita masyarakat Indonesia, menurut BPS, meningkat selama tiga tahun terakhir, rata-rata naik 12,9 persen per tahun.


Namun dari data yg ada kalau dikupas lebih dalam, penyumbang terbesar atas kenaikan Pendapat per kapita penduduk Indonesia adalah kelompok menengah ke atas sebanyak kurang lebih 50 juta penduduk Indonesia dg tingkat pendapatan per kapita nya yg bervariasi dg garis terendah pendapatan perkapitanya 10 juta pertahun.

Dengan kondisi tersebut berarti masih ada 150 juta atau 3/4 dari total penduduk Indonesia, yg pendapatan per kapita nya berada dibawah 10 juta per tahun (dg asumsi penduduk Indonesia 200 juta).

Kalau dibaca sekilas atas kenaikan prosentase pendapatan per kapita penduduk Indonesia sungguh sangat menggembirakan namun sekaligus juga membuat jadi berpikir dan miris, karena persebaran kenaikan pendapatan per kapita tidak menyentuh hal yg fundamental untuk seluruh rakyat Indonesia.

Sementara dalam kenyataan yg ada dimasyarakat, banyak rakyat Indonesia yg semakin terpinggirkan dalam kesempatan berusaha untuk memperoleh pendapatan, jikapun ada porsi yg kecil buat rebutan banyak orang, contoh yg kongkrit bisa dilihat di pasar-pasar tradisional, mereka rela berbagi bahkan kadang ada yg harus berebut sepetak lahan yg ukuran nya tidak lebih dari 2x 4 m atau bahkan 1x 2 m (layaknya ukuran kuburan) demi mendapatkan kesempatan memperoleh penghasilan, yg membuat semakin miris penduduk yg memperebutkan lahan semakin tahun semakin bertambah.


Sesuatu hal yg layak untuk menjadi pertimbangan buat siapapun nanti yg memimpin negeri ini, yg sekarang ini sudah mulai jauh-jauh hari gencar berkompetisi memperebutkan kekuasaan, untuk memperhatian realita yg sangat nyata di negeri ini, bukan hanya sekedar merebutkan kursi atau jabatan. Dan hal itu bukan pekerjaan yg mudah namun mulai sekarang sudah harus dipertimbangkan. Disaat era kran investasi dan tenaga kerja asing mulai dibuka lebar-lebar untuk berebut porsi kesempatan berusaha di negeri tercinta ini, INDONESIA.
   


Tegal
11 Januari 2014

Ilustrasi : 
Sebagian kecil gambaran potret yg terjadi di sekitar Pasar Johar, Semarang, tepatnya disamping Kantor Pos dan Telkom.

Jumat, 10 Januari 2014

To LIVE LIFE TO THE FULLEST

Take too many pictures, laugh too much, 
forgive freely, and love like you've never been hurt····
Life comes with no guarantees, no time outs, 
sometimes life has second chances, sometimes doesn't···· 
To live your life with dignity and pride, throw away the selfishness, 
You just have to live life to the fullest, 
tell someone what they mean to you and tell someone off, 
speak out, dance in the pouring rain, hold someone's hand, 
comfort a friend, fall asleep watching the sun come up, stay up late, 
be a flirt, and smile until your face hurts···· 
Don't be afraid to take chances,
 live in the moment because every second you spend angry 
or upset is a second of happiness you can never get back···




















#in the simple ways, enjoy your life, 

risk your life to the most and best things for your life, 
take chances, 
be yourself

Sabtu, 04 Januari 2014

KEINDAHAN TERSEMBUNYI DI PANTAI POK TuNGGAL

Blessing in disguise, 
"Pantai Pok Tunggal" Tepus Jogja


Setelah berhujan-hujan ria dan basah-basahan di Gua Jomblang, akhirnya punya ide untuk mandi di Pantai yg banyak terhampar disepanjang selatan Jogja, Dengan ditemani oleh Mas Pinam, tukang ojeg yg mangkal didekat hotel setelah kemaren memutuskan utk tidak menggunakan mobil dg pertimbangan jalur ke Gua Jomblang kalo hujan sering merepotkan kalau menggunakan mobil karena akses jalannya adl jalan perkampungan yg becak dan licin···




Dari Gua Jomblang dg berbasah-basah ria kami menuju ke arah selatan, hampir satu jam perjalanan akhirnya kami sampai dipantai, yg lebih menyebalkan ternyata didaerah pantai tidak hujan malah boleh dikata sangat panas. banyak pilihan pantai yg mas Pinam tawarkan, seperti Pantai Baron, Kukup, Sepanjang, Wedi Ombo dan Siung dan Indrayanti namun begitu satu-satu disambangi ada rasa yg nggak kena dan terlalu ramai pengunjungnya yg nggak ada bedanya dg pengunjung mall apalagi Pantai Indrayanti sudah kayak pasar bejubel pengunjungnya···


Iseng-iseng akhirnya belok arah nyatroni pantai Slili yg mulai dikenal dan memang Indah Pantainya, begitu sampai disana, merasa masih ada yg kurang, dan terlihat pengunjung sudah mulai banyak, akhirnya nggak jadi mampir ke Pantai Slili···


Setelah hampir satu jam lebih mondar-mandir disekitar situ nggak terasa perut berasa keroncongan akhir saya dan Mas Pinam memutuskan utk makan diwarung yg banyak bertebaran di sekitar Pantai Indrayanti, sambil iseng-iseng nanya ke seorang bapak yg berdiri didepan warung, sepertinya tukang pakir, "Pak disekitar sini ada Pantai yg bagus dan sepi pengunjung nggak?" sambil nyodori rokok dan ngerokok bareng dg si bapak tadi, si bapak ditanya hanya diam seperti sedang berpikir, akhirnya beliau bilang ada Mas, nggak jauh dari Indrayanti, disebelah timur Pantai Indriyanti sekitar 3 km, namanya "Pantai Pok Tunggal", baru dibuka satu tahun yg lalu, tapi akses jalannya agak masuk ke dalam sekitar 2 Km dr jalan raya itupun masih jalan tanah, pantainya bagus mas, diapit dua bukit dan menjorok kedalam (berarti seperti teluk, sdh kebayang bagaimana indahnya).


Akhirnya ketemu juga pintu masuk ke Pantai Pok Tunggal, yg masih sangat sederhana, dan pengelolaannya hanya dilakukan warga desa didaerah tersebut, ditarik sumbangan sukarela. Begitu masuk kedalam bener seperti yg bapak tadi bilang. Jalannya masih jalan tanah ada yg sebagian disemen seukuran roda mobil kansn kiri, itupun tidak semua jalur, setengah kilo dijalan masuk dan setengah kilo sebelum lokasi. Becek karena bekas hujan···


Begitu sampai diparkiran yg dikelola oleh Penduduk, hanya dapat bengong melihatnya, berasa banget, melihat hamparan pasir putih yg masih blm kotor oleh sampah, didepan pantai ada perairan yg dangkal yg bisa dibuat berenang khusus anak-anak. Lrbih bagusnya lagi pantainya pasir putih tapi diluarnya banyak batu (bukan karang) terhampar sampai ke tengah, lbh hebatnya batu tersebut seperti peredam ombak yg masuk kepantai, sehingga ombak yg tadinya gede ditengah sampai dipantai sudah lebih lemah, sangat aman buat anak-anak untuk bermain air disitu···


Dikanan kiri ada bukit, dimana ada beberapa gasebo yg disewakan utk mengambil gambar sunset yg dikelola oleh penduduk desa, hanya bayar jasa Rp. 20.000,- utk bisa take pic di gasebo. Akhirnya nggak sabar pengen nyebur ke laut, nyewa tenda payung plus matras utk menaruh tas dan barang bawaan (Rp. 20.000, dipakai sepuasnya)··· begitu bening airnya, airnya begitu tenang, lebih menakjubkan lagi banyak batu raksasa berserakan di sebelah kanan pantai··· bakal jadi spot yg indah untuk take pic saat sunset··· dan memang sangat luar biasa view nya saat sun set jadi sering bengong terperangah disela-sela kegiatan take pic··· speechless mengagumi keindahan sunset nya sambil nongkrong diatas batu yg gede dipinggir pantai, bener-bener kebawa suasana yg sangat indah dan luar biasa, sampai nggak mau pergi sebelum bener lihat mataharinya menghilang di horizon, nggak terasa sampai jam 7 malam baru keluar dari pantai···



Jogja 11.30, 
3 Januari 2014


Notes : ada 1 lagi pantai yg perlu dieksplor, namanya pantai Siung, kata mas Pinam pantainya terdapat banyak tebing, dan sering digunakan utk latihan dan lomba panjat tebing, tapi belum sempat konfirm dan googling apakah info nya bener (Insya Allah next trip kesono)

SUNSET DI PANTAI POK TUNGGAL

POK TUNGGAL
TEPUS, JOGJA

Ada satu hal yg mungkin engkau tidak tahu, setiap selesai ataupun break saat hive pumping andrenalin, dan memacunya sampai dibatas limit, membuang kepenatan lepas dari kesibukan dan rutinitas, ada satu ritual yg selalu kulakukan, entah bagaimana caranya harus bisa mencari tempat atau spot yang bisa nangkring untuk melihat lengsernya matahari diujung senja, menanti sang mentari hilang disudut horizon terkecil, kemudian memudar warnanya sampai hilang dalam kegelapan.



Entah kenapa hal ini kulakukan, yg ku ingat hanyalah setiap kali melakukan aktivitas outdoor yg hive, ekstrim ataupun rushing adrenalin kamu tidak bisa menemani, dan saat melihat matahari lengser dan perlahan-lahan menghilang diufuk barat dalam kebisuan dan senyapnya alam, disela-sela kegilaan mblusukan, selalu bisa kurasakan kehadiranmu disampingku, duduk dalam diam dan tersenyum, senyuman yg sering bisa meredam kegilaan dan kenekatan spontanitas yg sering muncul saat mblusukan, terasa kamu ada menemani ku mengagumi senja yg selalu penuh aura mistis sebagai hasil Kreasi dan Kebesaran Yang Maha Segalanya, Allah SWT.



Awalnya hal ini kurasakan hanya sebagai sebuah ilusi ataupun sugesti yg kebetulan, namun ketika ku coba dan kurasakan beberapa kali, rasa dan sensasi kehadiran dan senyum mu selalu dapat kurasakan disetiap kali menunggu matahari tenggelam ditempat antah berantah yg kamu sendiripun mungkin tidak tahu.








Sore ini setelah rushing andrenalin, kemudian nongkrong diatas batu dipantai Pok Tunggal kurasakan lagi sensasi kehadiran dan senyum mu saat memandangi lengsernya sang mentari diujung barat cakrawala, ditemani lagunya Jim Brickman yg diputar berulang-ulang, duduk dalam diam hingga matahari hilang ditelan horizon dan lautan.




Pok Tunggal, Jogja, 3 Januari 2014

(huekkk cuihhh··· sok puitis··· sok romantis··· efek karena jatuh saat manjat batu nyari spot buat nangkring melihat sunset, otak jadi error menulis catatan perjalanan)