Rabu, 22 Januari 2014

PENGELOLAAN JALAN PANTURA

Miris···
Hampir seminggu lebih mondar-mandir melewati jalur Pantura, Tegal-Semarang, tiba-tiba menjadi arena offroad, krn sepanjang perjalanan hrs masuk lubang dan zig-zag menghindari lubang ditengah jalan, baik lubang kecil atau besar, baik yg dalam ataupun tidak···

Beberapa kali melihat kejadian disepanjang jalan, ada mobil yg as nya patah, ban nya sobek, ataupun mobil dan motor yg oleng krn masuk lubang yg dalam yg tidak tampak krn tertutup genangan air, hampir saja ditabrak oleh mobil yg tepat dibelakangnya··· dan mirisnya lagi, kemarin dan hari ini melihat ada motor yg jatuh bahkan salah satunya seorang wanita yg mukanya berdarah serta tangannya patah gara-gara jatuh masuk lubang ditengah jalan··· khawatir kalau sampai harus terjadi korban jiwa···

Jadi kepikiran dana milyar-an Rupiah hilang dalam beberapa hari diguyur hujan terus menerus, mungkin masih jelas dalam benak kita saat di siaran berita TV selama bulan puasa tahun lalu (yg baru 6 bulan), ttg perbaikan jalan Pantura menghadapi Lebaran yg menghabiskan dana milyar-an, dan dlm bbrp hari mondar-mandir, lubang ditengah jalan semakin banyak dan semakin besar····

Apa ya hrs setiap tahun anggaran perbaikan jalan Pantura digelontorkan bermilyar-milyar, hilang dlm beberapa bulan oleh hujan yg mengguyur dlm bbrp hari saja··· Padahal byk Tukang Insinyur handal dinegeri ini, masak tidak ada yg bisa merencanakan pembuatan dan (atau) perbaikan jalan yg bisa awet, dg memperhitungkan elevasi struktur jalan, saluran pembuangan air yg hrsnya dibuat disepanjang jalan···

Tidak mau berprasangka buruk dg penyelenggara negara, terutama yg diberi wewenang untuk membuat dan merawat jalan seperti Kementerian PU utk tingkat Nasional dan Dinas PU atau Dinas Bina Marga utk tingkat Propinsi dan Daerah Tingkat II, telah sengaja melakukan pembiaran dan perencanaan yg buruk, agar dana Milyar-an Rupiah dapat digelontorkan setiap tahun dan tidak menutup kemungkinan menjadi dana abadi bagi perawatan dan perbaikan jalan Pantura····

Semarang,
21 Januari 2014

#jadi teringat cerita Kakek tentang pembuatan jalan Bypass (jl. DI Panjaitan, Jakarta Timur) dg kontraktornya dari Amerika Serikat, yg begitu detail, melakukan perencanaan, perataan tanah, pemadatan tanah, titik kemiringan jalan, dan metode pelapisan aspalnya sehingga bisa awet puluhan tahun sampai sekarang, padahal dibeberapa ruas jalan juga menjadi langganan banjir setiap tahun··· (masak harus memakai kontraktor asing lagi untuk membuat jalan yg bagus, awet dan benar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar