Coretan Tentang Olah Rasa (2)
Daun yang jatuh tak pernah membenci angin.
Dia membiarkan dirinya jatuh
begitu saja.
Tak melawan. Mengikhlaskan semuanya.
Bahwa hidup harus menerima,
Bahwa hidup harus menerima,
penerimaan yang indah.
Bahwa hidup harus mengerti,
pengertian yang benar.
Bahwa hidup harus memahami,
pemahaman yang tulus.
Tak
peduli lewat apa penerimaan,
pengertian, dan pemahaman itu datang.
Tak masalah
meski lewat kejadian yang sedih
dan menyakitkan.
"Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin"
"Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin"
Tere Liye
Disudut tersempit logika selalu ada harapan,
Disudut tersempit logika selalu ada harapan,
selalu ada keyakinan, selalu ada
doa,
selalu ada hal yang luar biasa,
ketika harapan, keyakinan dan doa
berjalan
beriringan.
Dari ketiadaan dan ketidakmungkinan
Dari ketiadaan dan ketidakmungkinan
selalu ada peristiwa, selalu ada cerita,
selalu ada tanda tanda,
meskipun kadang logika kita mengekang
akal pikiran dan
hati nurani kita
dengan ketiadaan dan ketidakmungkinan.
Selalu ada dari yang
tidak ada,
selalu tidak ada dari yang ada...
Kadang kenyataan tidak ditampakkan sekarang,
Kadang kenyataan tidak ditampakkan sekarang,
keinginan tidak dikabulkan
sekarang...
Namun pada saat yang tepat semua akan berjalan
Namun pada saat yang tepat semua akan berjalan
sesuai dengan Kehendak NYA....
#seulas senyum tipis inspirasi
#seulas senyum tipis inspirasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar